Monday 8 July 2013

Karbohidrat Tinggi Dalam Tubuh Merugikan Fungsi Kognitif Otak


Jaga diri Anda untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dalam jumlah berlebihan. Pasalnya sebuah studi menyatakan, karbohidrat tidak hanya akan mempengaruhi gula darah, namun juga akan mengurangi kemampuan berpikir otak Anda. Demikian dikutip dari She Knows.

Diperkirakan sekitar 20 persen orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun mengalami gangguan memori dan berbahasa seiring dengan bertambahnya usia. Kejadian ini disebut dengan gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment atau MCI). Ganguan yang dialami ini sifatnya cukup halus dan mungkin tanda-tandanya kurang terlihat. Namun, dari ganguan kecil inilah nantinya menjadi awal dari masalah menurunnya kemampuan otak yang lebih serius dari penyakit lupa ingatan, seperti Alzheimer.

Menurut National Institutes of Health, ada tiga gejala yang muncul pada MCI. Pertama yaitu lupa terhadap kebiasaan yang sering dilakukan. Kedua, sering lupa terhadap peristiwa atau janji yang penting. Terakhir adalah sulit dalam mengingat orang atau teman, serta sulit mengingat kata-kata.

Studi dari Mayo Clinic menemukan kaitan antara kejadian MCI terhadap makanan yang dikonsumsi. Studi tersebut melibatkan 900 lansia yang berusia rata-rata 80 tahun. Mereka yang tidak memiliki gejala awal gangguan kognitif diamati selama 3,5 tahun dengan melakukan evaluasi tiap 15 bulan. Evaluasi dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya gejala kehilangan ingatan, sejarah diet makanan dalam jangka panjang, dan asupan yang dimakan selama proses penelitian.

Hasil studi terungkap, asupan karbohidrat yang dipenuhi berlebihan akan meningkatkan risiko terkena gangguan kognitif ringan sebesar empat kali lipat. Risiko yang sama terjadi jika seseorang mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi, termasuk gula yang berasal dari makan buah-buahan.

Rosebud Roberts, penulis studi,  mengatakan agar berhati-hati dalam mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar dari berbagai jenis makanan. Sebisa mungkin menempatkan porsi yang seimbang antara protein, lemak, dan kerbohidrat sesuai kebutuhan.

Hubungan pasti antara pengaruh asupan karbohidrat tinggi terhadap fungsi kognitif ini belum jelas. Hipotesa peneliti mengatakan, terlalu banyak glukosa yang disediakan oleh karbohidrat akan mengganggu fungsi insulin di otak dan merugikan fungsi kognitif.  Atau bisa pula, jumlah asupan karnbohidrat yang tinggi, sejajar dengan diet rendah lemak dan protein yang seharusnya bermanfaat dalam mempertahankan struktur dan fungsi neuron otak. Studi lanjutan diperlukan untuk  hal ini.

sumber

No comments:

Post a Comment