Thursday 12 June 2014

Kisah dibalik Kecelakaan kereta Antara Truk Dengan Kereta yang Terjadi di Perlintasan Jemur Sari Surabaya

Saifuddin, 40 tahun, warga Pulotegalsari, Wonokromo tak menyangka niat baiknya berbuntut petaka. Bersama Ahmad Taliban, 3 tahun, anak, Saifuddin, Rabu (11/6/2014) malam hendak menuju ke Menanggal untuk mengantarkan speaker guna hajatan saudaranya.

"Tiba di perlintasan kereta api dolog, saya melihat ada truk mogok di tengah perlintasan kereta. Saya langsung berhenti, motor (fukuda roda tiga) saya tepikan mesin masih hidup dan anak saya masih di atas motor," kata Saifuddin.

Dia saat itu lantas mencoba membantu mendorong truk bersama 10an orang lainnya. Naas, dari arah utara melaju Kereta Api Mutiara Timur dengan kecepatan tinggi.

Saifuddin dan 10 orang yang mencoba dorong truk itupun langsung lari. "Saya teringat anak saya di atas motor, langsung lari, tapi motor dan anak saya sudah terlindas truk," kata dia.

Beruntung, kejadian ini hanya membuat Ahmad Taliban mengalami luka ringan berupa benjolan di kepala. Meski begitu, Ahmad Taliban sempat dilarikan ke RSU Bayangkara dan dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya. Setelah dipastikan tak mengalami luka yang serius, Ahmad Taliban kini sudah bisa dibawa pulang oleh Saifuddin.

Sekadar diketahui, Truk Fuso dengan nomor polisi L 8981 UX yang mogok di tengah perlintasan kereta api di dekat bundaran Dolog, Surabaya tertabrak Kereta Mutiara Timur.
Akibat tabrakan ini, truk terpental dan melindas Motor Fukuda Roda Tiga dengan nomor polisi L 9524 K. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi terhadap truk dan kereta masih dilakukan. (fik)

No comments:

Post a Comment