Saturday 21 September 2013

Karena Foto, 2 Gadis Belia Ini Mengakhiri Hidupnya

Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapapun, kapanpun dan melalui berbagai macam tindakan.

Sexting, atau tindakan mengirim bahan seksual secara eksplisit melalui pesan teks, merupakan masalah yang marak berkembang dalam masyarakat kita. Meskipun pertukaran pesan teks yang mengandung unsur pornografi antara orang dewasa dianggap sah dan dapat menambah bumbu dalam sebuah hubungan, namun adakalanya sextingdapat memberikan dampak negatif. Dampak negatif itu sendiri dapat ditemui seperti adanya perselingkuhan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual  yang pada akhirnya mengacu pada tindakan bunuh diri.

Dalam kasus ini, remaja adalah sosok yang paling rentan terhadap bahaya sexting, dan telah dibuktikan bahwa remaja lebih sering melakukan hal ini dibandingkan dengan orang berumah tangga. Bahkan, dua puluh persen dari remaja, anak-anak muda usia tiga belas tahun, mengaku telah mengirim foto telanjang mereka terhadap pacarnya. Berdasarkan kisah nyata, hal ini terjadi pada dua orang gadis yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena terlibat sexting.

Sebulan setelah lulus dari sebuah SMU Ohio, gadis berusia 18 tahun ini ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan. Adalah Jesicca, siswi yang ditemukan gantung diri ini telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah menjadi bahan ejekan di sekolahnya. Berawal dari kegiatan yang dia lakukan dengan pacarnya inilah yang mengakibatkan kejadian memilukan ini terjadi. Jesicca mulai tertarik untuk mengabadikan foto telanjang dirinya dan mengirimkannya kepada sang kekasih untuk membuat kekasihnya bahagia.

Hal ini mulai menjadi kegiatan rutinitas bersama kekasihnya hingga suatu saat hubungan mereka pun harus kandas. Entah apa yang ada di benak lelaki tak berhati itu, foto Jesicca pun mulai disebarkan secara sengaja kepada teman-temannya. Hal inilah yang pada akhirnya membuat Jesicca mendapatkan tekanan dan gencetan tak henti oleh teman-temannya.

Mereka mulai memanggil Jesicca dengan sebutan "pelacur" dan "mesum." Hal ini tentu tak bisa disanggah olehnya mengingat bukti gambar dirinya benar-benar telah tersebar. Hingga suatu hari,  remaja cantik ini pun memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara menggantung diri beserta ponsel yang ada di genggamannya. Berdasarkan kejadian ini, orangtua Jessica pun mulai melakukan penyelidikan dan memberikan tuntutan terhadap sang mantan akan dugaan pencemaran nama baik, kelalaian, dan pelecehan seksual secara eksplisit.

Tak jauh berbeda dengan yang terjadi pada Gadis belia yang bernama Hope. Hanya berselang satu tahun semenjak kasus Jesicca, musibah yang sama juga menimpa pada gadis ini. Hope yang kala itu berusia 13 tahun diketahui telah mengirimkan foto payudaranya kepada sang kekasih. Karena jatuh pada tangan yang salah, alhasil hal ini membuat  foto bernuansa dewasanya tersebar di 6 sekolah daerah itu.

Seiring dengan beredarnya foto Hope, seperti yang dilansir oddee.com gadis malang inipun menjadi bulan-bulanan warga di sekitarnya. Tak hanya gencetan dan ejekan saja yang ia dapatkan, bahkan beberapa dari mereka sempat membuat halaman web yang berjudul 'The Hope Hater Page.' Situasi inilah yang pada akhirnya membuat Hope memutuskan untuk mengakhiri kisah hidupnya dengan menggantung diri di kamar. Bahkan setelah kematiannya, hingga saat berita ini diturunkan, masih saja ada beberapa orang yang memposting komentar mengenai kasus Hope di jejaring media seperti Facebook dan MySpace.

sumber

No comments:

Post a Comment