Friday 18 January 2013

Angan Soekarno pindahkan ibu kota


Jakarta sebagai ibu kota negara saat ini telah tidak ideal lagi. kota ini menaruh segudang problem. dimulai dari kemacetan akut, kepadatan masyarakat, pembangunan tidak terencana sampai banjir yang senantiasa mengintai bila musim hujan datang.

Presiden Soekarno pada th. 1950-an telah meramalkan jakarta dapat tumbuh tidak teratasi. soekarno dulu mempunyai mimpi memindahkan ibu kota republik indonesia dari jakarta ke palangkaraya, kalimantan sedang.

kenapa palangkaraya ? ada sebagian pertimbangan soekarno. pertama kalimantan yaitu pulau terbesar di indonesia serta letaknya di dalam-tengah gugus pulau indonesia. ke-2 menyingkirkan sentralistik jawa.
disamping itu, pembangunan di jakarta serta jawa yaitu rencana peninggalan belanda. soekarno pingin membangun sesuatu ibu kota dengan konsepnya sendiri. bukan hanya peninggalan penjajah, namun suatu hal yang orisinil.

jadikanlah kota palangkaraya sebagai modal serta jenis, tutur soekarno waktu pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 juli 1957.

satu perihal lagi, layaknya jakarta yang mempunyai ciliwung, palangkaraya juga mempunyai memiliki sungai kahayan. soekarno pingin menggabungkan rencana transportasi sungai serta jalur raya, layaknya di negara-negara lain.

soekarno juga pingin kahayan secantik sungai-sungai di eropa. dimana warga bisa bersantai serta nikmati keindahan kota yang dialiri sungai.

jangan sampai membangun bangunan di selama pinggir sungai kahayan. tempat di selama pinggir sungai tersebut, sebaiknya diperuntukkan untuk taman hingga saat malam yang tampak hanya kerlap-kerlip lampu indah pada waktu orang melalui sungai tersebut, kata soekarno.

untuk mewujudkan inspirasi itu soekarno bekerja bersama dengan uni soviet. beberapa insinyur dari rusia lalu didatangkan untuk membangun jalur raya di tempat gambut. pembangunan ini jalan dengan baik.

namun seiiring dengan terpuruknya perekonomian indonesia di awal 60an, pembangunan palangkaraya terhalang. puncaknya pasca 1965, soekarno dilengserkan. soeharto tidak pingin meneruskan gagasan perpindahan ibukota ke kalimantan. jawa kembali lantas sentral seluruh sisi kehidupan.

saat ini jakarta semakin semrawut, sesaat pembangunan di palangkaraya jalan lambat. nyaris tidak ada sinyal kota ini dulu dapat jadi ibukota ri yang megah.

cuma sesuatu monumen berdiri jadi pengingat soekarno dulu mempunyai mimpi besar memindahkan ibukota ke palangkaraya.

sumber:merdeka.com

No comments:

Post a Comment