Thursday 8 October 2015

Bahayakah Membunyikan Sendi Jari ?

Bahayakah Membunyikan Sendi Jari ?
Sehabis bangun dari tidur, kadang Anda suka menggertakkan jari bukan?
Bahkan ada yang dapat menggertakkan jari pada berbagai sendi tangan dan kaki.
Menggertakkan jari menjadi sebuah kebiasaan rutin yang kerap kali dilakukan. Gertakkan ini juga dapat menimbulkan suara yang begitu besar.

Namun apakah menggertakkan jari itu berbahaya? Mari kita telusuri tentang kebiasaan yang sangat umum kita temui ini.

Mengapa Jari Dapat Menimbulkan Bunyi Saat Diregangkan?
Penyebab terjadinya bunyi dan perasaan lega setelah menggertakkan jari masih belum diketahui secara pasti. Ada yang menyatakan bahwa proses ini disebabkan karena tekanan negatif pada sendi dan menyebabkan penghisapan gas nitrogen.

Kemudian, apakah dapat berbahaya untuk kesehatan jari?

Membunyikan Sendi Jari, Bahayakah?
Berdasarkan data kesehatan yang tersedia, sampai sekarang belum dijumpai bahaya jangka panjang dari menggertakkan jari. Namun perlu diingat bahwa menggertakkan jari juga tidaklah mendatangkan keuntungan.

Walau bahaya jangka panjang dari kebiasaan ini masih belum terdokumentasi, namun terdapat beberapa keadaan dimana seorang melukai dirinya dengan melakukan gertakan jari.

Menggertakkan jari dapat menyebabkan peregangan berlebihan dari ligamen, dan ada juga yang sampai mengalami robekan pada ligamen jari jempol.

Bahaya lain yang ddiduga berkaitan dengan menggertakkan tangan adalah terjadinya arthritis atau peradangan sendi. Apakah benar demikian?

Berdasarkan beberapa penelitian kecil yang dilakukan, belum ditemukan hubungan yang kuat antara menggertakkan tangan dengan kejadian arthritis.

Membunyikan Sendi Jari, Bahayakah?
Membunyikan Sendi Jari, Bahayakah?Walaupun menggertakaan jari jarang menyebabkan cedera sendi yang berbahaya, Anda harus memperhatikan berbagai tanda kelainan sendi yang memerlukan perhatian khusus.

Perhatikan apakah terdapat:

  • perasaan nyeri
  • kekakuan sendi atau
  • panas pada sendi.

Selain itu perhatikan apakah terdapat pembengkakan pada sendi. Jika Anda menemukan tanda tersebut, maka kunjungilah dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut

Membunyikan Sendi Jari, Bahayakah?
Kebiasaan ini dapat dikurangi dengan berbagai cara. Cara yang dapat dicoba adalah:

  • Fokus pada kegiatan positif. Isilah hari Anda dengan kegiatan yang produktif, khususnya yang meggunakan tangan. Dengan demikian maka Anda fokus dengan kegiatan Anda dan mengurangi pikiran untuk menggertakkan tangan.
  • Sistem ‘Reward and Punishment’. Jadi cobalah pasang target, misalkan tidak menggertakkan jari selama 24 jam. Jika target tersebut tercapai, maka Anda dapat mendapatkan hadiah tertentu. Sebaliknya, jika target ini dilanggar, berikan hukuman terhadap diri Anda.
  • Cari sumber kecemasan. Kebiasaan ini juga berkaitan dengan kecemasan. Jadi carilah sumber kecemasan Anda dan carilah solusi terhadap cemas yang Anda rasakan.


sumber

Tuesday 6 October 2015

MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK KEKEBALAN TUBUH

Jahe
Pedas dan enak. Jahe turunkan demam, legakan tenggorokan yang sakit dan dorong batuk agar lendir hilang dari saluran pernapasan. Unsur kimia anti infeksi seperti shagaol and gingerol berikan jahe rasa pedas yang menstimulasi peredaran darah yang melapangkan saluran pernapasan. Sirkulasi darah yang membaik berarti semakin banyak oksigen tersalur ke tubuh, dan itu bantu singkirkan racun dan virus.

Bawang Putih
Allicin adalah komponen aktiv utama bawang putih. Allicin dorong aktivitas sel darah putih untuk mematikan virus yang menyebabkan flu. Ini juga menstimulasi sel lain yang mendorong kekebalan tubuh dan memerangi infeksi akibat virus, jamur dan bakteri. Bawang putih bisa membunuh rhinovirus manusia yang sebabkan pilek, juga virus-virus yang serang saluran pernapasan dengan keefektifan hampir 100%.

Bawang bombai
Bawang bombai juga mengandung Allicin. Juga quercetin, sebuah nutrien yang urai lendir di kepala dan dalam dada ketika tingkatkan kekebalan tubuh. Di samping itu pedasnya bawang sebabkan tambah lancarnya peredaran darah, orang jadi berkeringat. Itu bantu dalam hadapi cuaca dingin dan cegah infeksi. Makan bawang bombai dalam beberapa jam setelah simtom flu atau pilek muncul berefek kekebalan tubuh.

Cabai
Berbagai jenis cabai jadi sumber vitamin C dan flavonoid alami, yang membantu sistem kekebalan tubuh dalam memerangi pilek dan flu. Unsur-unsur itu melakukannya dengan meningkatkan produksi sel darah putih, yang membersikan sel-sel dan jaringan dalam tubuh dari racun.

Labu
Labu adalah sumber vitamin C dan Karotena. Enam Karotena yang biasanya ditemukan dalam tubuh manusia mengurangi risiko berbagai jenis kanker, menjaga kesehatan mata dan kulit dari efek cahaya ultra ungu, dan mempertahankan tubuh dari penyakit jantung.

Jeruk Limau
Menambah sari limau ke dalam makanan banyak membantu dalam mencegah tertular flu. Karena penuh dengan vitamin C, jeruk limau dan jeruk manis meningkatkan kekebalan tubuh. Paling baik, jika jeruk dimakan langsung. Alternatif lain adalah memeras sarinya.

Teh Hijau
Teh hijau adalah sumber unsur antioksidasi yang disebut polyphenols, terutama Katekin. Sejumlah studi menunjukkan, Katekin dapat menangkal virus flu biasa. Menyeruput teh hiju panas ketika merasa lemah akibat cuaca bisa membantu orang merasa segar lagi. Coba tambahkan madu atau sari lemon supaya tambah enak.

Jamur
Selama beberapa abad terakhir, orang di seluruh dunia sudah menggunakan jamur untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sekarang peneltiti tahu penyebabnya. Penelitian menunjukkan, jamur menambah produksi dan aktivitas sel darah putih, sehingga makin "agresif". Ini terutama baik jika orang menderita infeksi.

(Sumber: dummies.com)

Kemampuan Tubuh Sembuhkan Diri

Kemampuan Tubuh Sembuhkan Diri

Mengapa ada orang yang tidak mudah tertular batuk atau pilek? Mengapa ada penderita kanker yang berhasil sembuh kembali? Ini sebagian fenomena yang terus berusaha ditemukan jawabannya oleh ilmuwan.
 Fit und gesund (Symbolbild)
Tubuh punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Para ahli kesehatan kini semakin mampu mengungkap "rahasianya," yang disebut Salutogenese (Salus = sehat; Genesis = asal mula). Dalam Salutogenese yang jadi fokus adalah kesehatan, bukan penyakit.

Contoh konkretnya, misalnya: seorang pasien selalu mengalami gangguan tidur, karena stres berat dalam pekerjaan atau keluarga. Tentu sebagai solusinya ia bisa minum banyak obat, untuk dapat tidur. Tapi lebih baik jika ia bertanya, kondisi seperti apa yang dibutuhkannya agar dapat tidur dengan baik? Dengan cara itu, ia akan membangkitkan kemampuan tubuhnya untuk menyembuhkan diri sendiri. Karena agar bisa mengatasi penyakit, orang harus menggunakan kemampuan menyehatkan tubuh yang dimiliki masing-masing individu.

Kemampuan menyembuhkan yang dimiliki tubuh manusia bisa dibuktikan jika menderita luka. Tubuh punya kemampuan membangun dan merepasari kembali sel-sel yang rusak, sehingga luka bisa mengecil dan akhirnya pulih kembali.

Di samping itu, kesehatan pikis juga mempengaruhi kesehatan tubuh. Jika orang mengalami stres, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol, dan ini menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, orang lebih mudah tertular penyakit.

Sebaliknya jika orang rileks, neurotransmiter dari otak menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Bagaimana otak dan organ tubuh lainnya bekerjasama untuk menjaga kesehatan tubuh masih harus diteliti lebih jauh lagi. Tapi sudah terbukti, proses ini berlangsung lebih baik jika orang merasakan ketenangan. Jika orang merasa senang atau bahagia, tubuh membentuk lebih banyak hormon Serotonin dan Endorfin. Kedua hormon ini juga ikut memperkuat kekebalan tubuh.

sumber