Monday 3 February 2014

Berkat Kuning Telur Ayam Pasangan Ini Punya 2 Anak ?

Di zaman serba canggih sekarang ini, masalah sulit punya anak pun bisa ditangani dengan mudah. Salah satunya dengan menggunakan bayi tabung. Seperti halnya yang dilakukan pasangan asal Inggris ini. Bedanya mereka memanfaatkan kuning telur.

Sejak menikah 12 tahun yang lalu, Mark dan Suzanne Harper mengaku ingin segera punya momongan. Namun apa daya, Tuhan berkehendak lain dan mereka harus tabah menghadapi dua kali keguguran. Demi bisa menjalani program bayi tabung, keduanya pun menghabiskan biaya lebih dari 50.000 dollar AS (sekitar Rp 608 juta). Tak dipungkiri, metode ini hampir membuat keluarga mereka bangkrut.

Namun ternyata Suzanne pun tak kunjung hamil setelah satu tahun menunggu. Belakangan diketahui jika ternyata sang suami, Mark tak punya satupun sperma tersisa karena pernah mengidap kanker testis.

Belum bisa menerima kenyataan pahit, lagi-lagi pasangan ini ditimpa musibah lain karena Mark kembali terserang kanker testis meskipun jenisnya berbeda dengan yang pernah dihadapinya sebelumnya. "Kami sangat terpukul," tutur Suzanne seperti dilansir New York Post, Kamis (30/1/2014).

Mark akhirnya menjalani kemoterapi. Untuk itu mereka mencoba inseminasi buatan dengan menggunakan sperma dari seorang donor asal Amerika di tahun 2006. Itu pun gagal, sehingga pasangan ini beralih ke program bayi tabung lain yang ada di sebuah klinik bernama CARE di Nottingham UK.

Setelah tiga kali percobaan pertama gagal, barulah diketahui alasan di balik kondisi ini. Dari hasil serangkaian tes yang dilakukan pasangan ini terungkap bahwa sistem kekebalan Suzanne ternyata menghasilkan sel-sel pembunuh yang dapat menyerang embrio.

Kendati begitu, pada percobaan keenam akhirnya Suzanne dinyatakan hamil, meski enam minggu kemudian ia kembali mengalami keguguran.

Lalu kapan Suzanne benar-benar bisa sukses menjalani program ini dan mengandung anak pertamanya? Tepatnya pada percobaan kedelapan di bulan April 2009. Bahkan Suzanne menjadi salah satu dari wanita pertama di UK yang menjalani program bayi tabung khusus ini.

Ternyata yang dilakoni pasangan Harper di klinik CARE tersebut bukanlah program bayi tabung biasa. Mereka menggunakan sebuah teknik langka bernama 'intralipid' untuk mengatasi kondisi Suzanne.

Jadi mereka mencampur kuning telur dari telur ayam betina dengan minyak kedelai, lalu menambahkannya pada sel telur dan sperma keluarga Harper. Teorinya, asam lemak tersebut dimaksudkan untuk menghambat pergerakan sel-sel pembunuh yang menyerang embrio Suzanne.

Baik Mark maupun Suzanne sebenarnya terkejut dengan adanya teknik ini, namun mereka berkenan mencoba berbagai hal demi bisa menimang keturunan.

Dan berhasil, hingga kemudian lahirlah putri pertama mereka yang diberi nama Libby di bulan Desember 2009. Tapi dengan kelahiran Libby, Mark dan Suzanne mengaku belum puas. Mereka ingin menambah anak lagi dan mencoba cara yang sama.

Ternyata ini pun tak langsung berhasil. Mark dan Suzanne harus mengalami pahit dua kali gagal lagi dan satu kali keguguran setelah melakukan teknik emulsi dengan kuning telur.

"Kami lagi-lagi patah hati. Kami begitu ingin memberinya seorang adik laki-laki ataupun perempuan," urai Suzanne.

Ketika mereka pasrah dan mencoba untuk terakhir kali di bulan Maret 2013, ternyata ini sukses membuat Suzanne mengandung lagi dan melahirkan Connie pada bulan Desember di tahun yang sama. Connie pun lahir dalam keadaan sehat dengan berat 3,2 kg.

"Ini semua berkat kuning telur," kata Suzanne bahagia.

No comments:

Post a Comment