Saturday 25 January 2014

Awal Terbentuknya Bebatuan Di Permukaan Bulan

Berkat data dari Moon Mineralogy Mapper (M3) milik NASA, para ilmuwan kini dapat menjelaskan asal muasal terbentuknya bebatuan di sekitar kawah Bullialdus dan permukaan Bulan, tepatnya di kerak dan mantelnya.

Dilansir Softpedia, Rabu (28/8/2013), informasi ini tentu banyak membantu para ilmuwan di seluruh dunia untuk menganalisis batu-batuan yang terdapat di puncak pusat kawah (norites).

“Batu-batu di puncak pusat kawah itu termasuk ke dalam tipe yang biasa kami sebut sebagai norites. Kami menduga mereka terbentuk dari air magmatik yang mengalir di Bulan kala itu,” kata ilmuwan bernama Rachel Klima dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Maryland, Amerika Serikat (AS).

Sayangnya mereka mengkristal ketika magma naik dan tetap mengendap di bawah tanah,” lanjutnya lagi.

Kawah Bullialdus bukan merupakan satu-satunya lokasi jenis bebatuan ini ditemukan, tetapi kandungan batu ini dikombinasikan dengan kelimpahan air di daerah tersebut memungkinkan kita untuk mengukur jumlah air yang terkandung dalam batu ini.

Selain itu, mereka juga menemukan bahwa kawah tersebut juga banyak mengandung hydroxyl yaitu molekul yang terdiri dari satu hydrogen dan satu atom oksigen. Diduga hydroxyl yang terikat dengan mineral magmatik itulah yang membentuk struktur permukaan kawah Bullialdus.

Penemuan ini mematahkan asumsi para ilmuwan yang selama ini mengatakan bahwa jenis bebatuan di Bulan itu ‘kering’ dan kalaupun dikatakan mengandung air di dalamnya maka itu merupakan hasil kontaminasi dari Bumi.

No comments:

Post a Comment