Monday 24 December 2012

Alissa Wahid: Ucapan Selamat Natal Tidak Dilarang


Jakarta - Putri pertama mantan Presiden Abdurrahaman Wahid, Alissa Wahid, mengatakan, saat ini umat Islam perlu menengok kembali sejarah dakwah Nabi Muhammad. Menurut Alissa, dengan kembali melihat sejarah Nabi Muhammad, seharusnya tidak perlu lagi ada polemik soal ucapan Natal.

"Nabi memberikan ruang yang terbuka bagi keberadaan agama lain pada saat itu," kata Alissa ketika dihubungi pada Senin, 24 Desember 2012. "Bahkan pengakuan atas keberadaan mereka tertuang dalam piagam Madinah."

Dengan demikian, kata kakak dari Yeni Wahid ini, mengucapkan selamat Natal bukan sesuatu yang dilarang, apalagi dalam kehidupan sosial seperti sekarang. Menurut dia, toleransi antarumat beragama harus dijunjung.

Mengucapkan selamat Natal, menurut Allisa, berbeda dengan ikut meyakini kepercayaan yang dianut. "Kalau sampai ikut ibadahnya, itu yang tidak boleh," ujarnya. Sebab, setiap agama punya aturan dalam menjalankan ibadah masing-masing.

Bahkan, turut hadir di dalam perayaan pun, kata Alissa, masih diperbolehkan. "Misalkan pejabat yang hadir dalam perayaan Natal," katanya. Hal ini menandakan ukuwah atau kebersamaan antarumat beragama.

Beberapa waktu lalu, Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. "Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ketua MUI Bidang Fatwa, Maruf Amin, di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012. Meskipun melarang, Maruf meminta umat Islam menjaga kerukunan dan toleransi. Dia menyatakan ada fatwa MUI yang melarang untuk mengikuti ritual Natal. Namun tak semua sependapat dengan MUI. Sejumlah tokoh, misalnya Jusuf Kalla, tetap mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani.

sumber

No comments:

Post a Comment