Dalam bahsa Indonesia kita mengenal kata Wanita dan Perempuan dalam pengertian yang sama. Namun kedua kata itu memiliki nilai yang berbeda. Wanita memiliki konotasi positif, merupakan bentuk ameliorasi, sedang perempuan berkonotasi negatif dan merupakan bentuk peyorasi yang bernilai lebih rendah dari wanita.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Wanita di definisikan sebagai perempuan dewasa. Nam-nama lembaga resmi negara juga menggunakan kata Wanita, bukan perempuan : Dharma Wanita , Menteri Peranan Wanita, Polisi Wanita,dll.
Sampai saat ini saya lebih memilih kata perempuan dari pada wanita. Alasannya? karena saya melihat sejarahnya.
Kata wanita saat ini telah mengalami peninggian nilai dari nilai asalnya.
Kata wanita, menurut Zoetmulder, seorang ahli sastra Jawa Kuno, memiliki makna "yang diingini". di sini wanita memiliki posisi sebagai objek, mengandung kesan sebagai second sex, makhluk inferior.Makna hampir sama disampaikan Prof Slamet Muljana yg menyatakan bahwa wanita berasal dari kata vanita (yang diinginkan pria), dan kata ini dalam bahasa aslinya tidak digunakan sebagai penunjuk suatu jenis kelamin.
Pendapat lain wanita berasal dari kata betina yang telah mengalami gejala bahasa: batina,banita,wanita
Dalam bahasa jawa, ada yg disebut dengan Kreta basa,merupakan bentuk pemaknaan kata dengan mengotak-atik kata pembetuknya. kata Wanita sendiri menurut kreta basa berasal dari dua bentukan : wani ditata(berani ditata), wani ing Tapa (berani menderita)
kedua bentuk kata tadi tidak bisa dilepaskan dari karakter budaya Jawa yang cenderung feodalistik, menempatkan wanita dalam posisi lebih rendah. maka dalam bahasa jawa ada ungkapan "pejah gesang kulo nderek, swarga nunut neraka katut". ungkapan ini menunjukkan betapa wanita sangat tergantung pada kaum pria.
Sedang Perempuan berasal dari bahasa Melayu Empu, yang memiliki arti orang yang berkuasa (mahir), tuan, hulu, juga berhubungan dengan kata ampu (sokong)
kata ini lebih memiliki makna kemandirian, sesuai dengan karakter budaya Melayu yang cenderung lebih egaliter dari pada budaya Jawa.
that's why, saya lebih memilih kata perempuan dari pada wanita.