Moskow (ANTARA/RIA Novosti-0ANA/AFP) - Menteri Intelijens Iran, Heidar Moslehi, mengatakan bahwa Teheran memiliki bukti bahwa pemimpin Al Qaida Osama bin Laden telah meninggal akibat penyakit lama sebelum AS diduga melakukan serangan terhadap teroris, kata kantor resmi Iran berita FARS.
Osama bin Laden terbunuh pada 2 Mei di kota Abbottabad Pakistan, utara ibukota Islamabad, dalam serangan oleh misi Angkatan Laut AS Seals.
"Kami memiliki informasi yang akurat bahwa Osama bin Laden meninggal dunia karena sakit beberapa waktu lalu," kata Moslehi.
Menurut berita-berita sebelumnya, jenazah Osama bin Laden dimakamkan di laut kurang dari 24 jam setelah operasi.
"Jika militer AS dan aparat intelijen telah benar-benar menangkap atau membunuh Osama bin Laden, mengapa mereka tidak menunjukkan jenazahnya, mengapa mereka melemparkan mayatnya ke laut?" kata Moslehi lebih lanjut.
Sebuah tes DNA membuktikan bahwa mayat orang yang tewas ditembak itu adalah milik Osama bin Laden, yang menduduki daftar FBI paling dicari dalam dekade terakhir.
Tetapi juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan pada Rabu, bahwa Washington tidak akan mengeluarkan foto postmortem Osama bin Laden untuk menghindari propaganda menghasut dan kemungkinan kekerasan.
Sementara itu di Peshawar, Pakistan, ratusan Taliban berpawai di sebuah kota suku Pakistan, Senin, mengutuk pembunuhan Osama bin Laden dan berjanji membalas kematian pemimpin Al-Qaida itu, kata sejumlah pejabat.
Dengan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam Pakistan dan AS, pemrotes berkumpul di Wana, kota utama di Waziristan Selatan dimana mereka memaksa pasar tutup dan kemudian mengadakan pertemuan di sebuah madrasah terdekatnya.
Pawai itu merupakan demonstrasi pertama pro-Osama di kawasan suku Pakistan sejak pasukan AS memasuki Pakistan pekan lalu dan membunuh pemimpin Al-Qaida tersebut.
Pemrotes, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 500 orang, sebagian besar pendukung atau anggota kelompok panglima Taliban Pakistan Maulvi Nazir, yang mendukung Taliban Afghanistan, kata beberapa pejabat.
"Osama bin Laden adalah pemimpin kami, Kami adalah pengikutnya dan kami akan melanjutkan gerakannya," kata ulama pro-Taliban Maulvi Ibrahim pada pawai itu.
"Kami akan membalas dendam dari Pakistan dan Amerika. Kami sudah mulai melakukannya dan serangan-serangan terakhir di Kandahar dan tempat lain di Afghanistan adalah untuk membalas kematian syahidnya," katanya.
No comments:
Post a Comment