Dalam upaya bergerilya melawan Belanda, ada saja kisah unik yang terjadi di zaman kemerdekaan. Salah satunya yaitu kisah perjalanan rombongan para pejuang kemerdekaan yang pernah dikawal seekor harimau saat melarikan diri dari buruan pasukan Belanda.
Setelah Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta serta sejumlah pejabat lainnya ditangkap Belanda, Menteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara diberi amanah untuk memimpin pemerintahan pada saat itu.
Agar roda pemerintahan RI tetap berjalan, dibentuklah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang bersifat mobile atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Upaya tersebut ditempuh untuk menghindari agresi Belanda yang kian masif melakukan penangkapan terhadap sejumlah pucuk pimpinan pemerintahan Indonesia.
“Karena keadaan keamanan kian lama kian gawat, pimpinan PDRI memutuskan untuk meninggalkan Halaban, Langkat, Sumatera Utara, karena tempat itu sudah dikuasai Belanda,” tulis Ajip Rosidi dalam bukunya yang berjudul Sjafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT terbitan Pustaka Jaya 2011.
Kisah harimau pengawal itu bermula ketika Sjafruddin Prawiranegara selaku ketua PDRI bersama Teuku Mohammad Hasan melakukan perjalanan untuk berpindah ke lokasi baru yang lebih aman dari kejaran Belanda.
Untuk mencapai daerah selatan Sumatera Tengah, Sjafruddin dan rombongannya menempuh perjalanan yang cukup jauh dan menembus hutan belantara. Saat rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut hendak menyeberang sungai, salah satu pimpinan PDRI Teuku Mohammad Hasan memilih untuk menempuh jalur darat.
Akhirnya, rombongan tersebut dibagi menjadi dua. Rombongan pertama pimpinan Sjafruddin menempuh arus sungai yang deras, sementara rombongan kedua pimpinan Teuku Mohammad Hasan memilih untuk menempuh jalur darat. Di situlah kisah kehadiran harimau misterius bermula.
Rombongan yang menempuh jalan darat pun mengalami kejadian menakutkan sekaligus menegangkan. Sepanjang perjalanan, rombongan tersebu diikuti seekor harimau dari jarak kira-kira 20 meter.
“Harimau itu bertingkah ganjil, dia berjalan kalau rombongan berjalan, tetapi berhenti kalau rombongan berhenti,” tulis Ajip.
Karena sikapnya yang bersahabat tersebut, maka para anggota rombongan berkesimpulan bahwa harimau itu memang datuk yang bertindak sebagai pengawal untuk menjaga keselamatan para pejuang kemerdekaan Tanah Air.
Selang beberapa minggu kemudian, rombongan kembali merasakan kehadiran si raja hutan tersebut mengiringi perjalanan mereka. Saat rombongan tengah menginap di sebuah gubuk di kebun jagung, harimau misterius tersebut menampakkan diri dengan auman yang menyeramkan.
“Keesokan harinya baru mereka tahu bahwa ada kambing yang tewas diterkam harimau itu,” tulis Ajip.
No comments:
Post a Comment