Monday, 21 July 2014

Misteri Keanehan Jalur Gaza

Misteri Keanehan Jalur Gaza

GAZA, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tak lebih dari 360 km persegi.

Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yg dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir & laut Mediterania, serta dikepung dgn tembok di sepanjang daratannya.

Telah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini.

Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan & energi, sejak 2006 hingga kini.

Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Israel pernah melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 s/d 18 Januari 2009.

Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom & mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, israel negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia.

Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dgn muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata - senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat & ikhlas.

Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yg ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah - khutbah Jumat mereka.

Wartawan kami, Thoriq, merangkum kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk para pembaca yang budiman. Selamat mengikuti.

1. Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza


Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yg berada di antara Jabal Al Kasyif & Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan, mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, lelaki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam.

Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga lelaki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam.

Akhirnya, tentara itu naik pitam & mengatakan dgn keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yg disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, jg menyebutkan adanya “pasukan lain” yg tak dikenal.

Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana2, Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu msh bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih - putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

2. Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dgn judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dlm Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tsb.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kepada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan utk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesuatu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat.

Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel tewas seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dlm keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali,, ikut mendukung kisah - kisah sebelumnya.

Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih & beristighfar".

Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan & pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh & kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yg ikut serta dalam pertempuran Gaza & kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya & menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

No comments:

Post a Comment