Mudah-mudahan sisi lain dari Bung Karno ini belum pernah ditulis. Kisah ini jarang, bahkan mungkin belum pernah dibahas. Siapa sangka di balik kegagahan Bung Karno tersimpan kesederhanaan yang pantas jadi pelajaran bagi para pemimpin Indonesia sekarang ini. Bu Mega pun belum tentu mengetahui kisah ini.
Bung Karno dengan pakain yang tekenal rapi
Ketika Bung Karno masih presiden dan melakukan kunjungan ke luar negeri, maka seperti biasa dia akan dikelilingi oleh pengawal pribadi dan pejabat protokol. Suatu saat dalam salah satu kunjungan ke luar negeri, pejabat protokol negara memasuki kamar Bung Karno untuk menjelaskan kegiatannya hari itu.
Ketika pejabat protokol hendak masuk kamar hotel, ternyata Bung Karno sedang menjahit sendiri kancing jasnya yang hampir copot. Karena merasa tidak enak, sang pejabat protokol terpaksa menghentikan langkah dan menunggu sampai Bung Karno menyelesaikannya.
Pejabat protokol itu kemudian berpikir jangan-jangan Bung Karno tidak mengetahui bahwa banyak staf pribadi yang bisa membantu. Akhirnya dia memberanikan diri dan mengajukan pertanyaan kenapa Bung Karno tidak menyuruh pembantu saja atau setidaknya pejabat protokol pun bisa memanggil mereka jika dibutuhkan.
Sambil tersenyum dengan pakaian seadanya Bung Karno memberikan tanggapan yang menarik, bahwa justeru dalam keadaan seperti itulah inspirasi berharga sering muncul. Bung Karno lalu menyetrika pakaian yang akan dikenakannya hari itu, walaupun sudah disiapkan sebelumnya, sambil pejabat protokol menjelaskan kegiatannya hari itu.
Bung Karno kemudian meminta pejabat peotokol itu agar dalam setiap kunjungan ke luar negeri, cukup menyediakan keperluan dasar saja seperti jarum dan benang, serta setrikaan (iron) karena Bung Karno juga senang menyetrika pakaiannya sendiri. Apakah sikap seperti itu menolong beliau untuk tidak terjebak pada keinginan untuk melakukan korupsi?
Itulah sisi lain dari Bung Karno yang tidak banyak diberitakan!
No comments:
Post a Comment