Bulan Ramadan telah usai, bersihnya hati yang telah disucikan selama satu bulan berpuasa seolah membuka lembaran baru dalam hidup kita. Dengan semangat baru, menjadi orang yang lebih baik pula dari yang sebelumnya. Bulan Ramadan yang seharusnya dijadikan refleksi memperbaiki diri, tetap saja tercoreng dengan kejadian pelecehan seksual.
Seorang model asal Pontianak berinisial RA dijanjikan akan diberi Tunjangan Hari Raya (THR) oleh seorang pejabat eselon IV yang tinggal di Tanjung Pinang, Riau. RA pun terbang dari Pontianak ke Tanjung Pinang untuk 'menjemput' THR yang akan diberikan kepadanya. Sayang, bukan THR yang didapatkan tapi pelecehan seksual selama 6 hari berturut-turut yang 'diterima' RA saat berada di Tanjung Pinang.
RA datang ke Tanjung Pinang pada tanggal 5 Agustus 2013 yang lalu. Awal perkenalan RA dengan pejabat ini adalah dikenalkan oleh teman RA. Pertemanan itu berlanjut dengan pejabat yang dirahasiakan namanya itu akan memberikan THR. Dengan polos, RA datang ke Tanjung Pinang dan menemui pejabat ini. Di sana, pejabat eselon IV di jajaran pemerintahan itu sendirian karena anak dan istrinya berada di Jakarta.
RA diancam akan disebarkan foto bugilnya bila tidak mau menuruti keinginan pejabat ini. Dengan terpaksa, RA melayani nafsu pejabat ini selama 6 hari dan dilecehkan berkali-kali. Setelah bisa 'membebaskan diri' dari cengkeraman pejabat ini, RA melaporkan pelecehan yang diterimanya kepada pihak kepolisian. Pengacara RA pun menjelaskan bahwa kliennya ini berada dalam ancaman selama 6 hari dan tidak bisa melawan sedikitpun.
"Pertama paspor diambil jadi dia enggak bisa pulang ke rumah, kedua janji mau diberikan THR tapi ternyata enggak diberikan malah diancam ke polisi dengan tuduhan pemerasan," ujar Ahmad Zakaria, yang merupakan pengacara dari RA. Kebenaran dan fakta sesungguhnya dari kejadian ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
sumber
No comments:
Post a Comment