Wednesday, 3 April 2013
Kelainan Saat Tidur yang Membuat Orang Melihat sosok Hantu
Saat sutradara film Carla MacKinnon terbangun beberapa kali seminggu dan tak bisa bergerak, ia merasa ada kehadiran sosok lain di kamar bersamanya. MacKinnon tak menghubungi pemburu hantu, tapi melakukan penelitian.
Kini, penelitian tersebut menjadi sebuah film pendek dan proyek seni multiplatform untuk mencari tahu fenomena aneh dan mengerikan bernama 'lumpuh tidur'. Film yang didanai oleh Wellcome Trust akan ditayangkan di Royal College of Arts di London bulan Mei nanti.
Kelumpuhan saat tidur terjadi karena orang terbangun sementara otot-otot tubuhnya masih berada di kondisi super-rileks sehingga mencegah mimpi. Pengalaman ini bisa menakutkan, banyak yang mengalami halusinasi kehadiran sosok lain di sekitar mereka, bahkan ada yang merasa penyerang mencekik mereka. Survey mencatat kelumpuhan tidur terjadi antara 5-60 persen populasi.
"Saya sering mengalami tidur lumpuh pada musim panas, sangat sering, dan saya tertarik mengetahui apa yang terjadi, secara medis maupun dari sisi ilmu pengetahuan, tentang hal ini," kata MacKinnon.
Pertanyaan-pertanyaannya membawa dia ke psikolog dan ilmuwan, termasuk juga bertemu dengan orang-orang yang mengalami fenomena ini. Mitos dan legenda tentang kelumpuhan tidur terjadi di seluruh dunia, dari yang menyebut setan laki-laki dan perempuan atau kisah Eropa soal lumba-lumba merah muda yang berubah menjadi wanita penggoda pada malam hari di Brasil. Beberapa kisah yang ditemukan oleh MacKinnon menunjukkan kenapa mitos-mitos ini begitu menyeramkan.
Kisah tidur
Seorang pria menceritakan kelumpuhan tidur yang sering ia alami, termasuk saat ia mengalami halusinasi yang sangat nyata akan seorang anak kecil melompat-lompat di tempat tidurnya sambil menyanyikan lagu pengantar tidur. Kadang-kadang, si anak kecil akan duduk di bantalnya dan berbicara langsung dengan pria ini. Pada satu malam, si anak kecil ini menanyakan pertanyaan pribadi pada si pria. Ketika ia menolak menjawab, anak ini kemudian berubah menjadi "setan yang menakutkan," kata MacKinnon.
Pria lain yang mengalami kelainan tidur narkolepsi (sehingga kelumpuhan tidur sering terjadi padanya) bercerita, dunia mimpinya bertentangan dengan dunia nyata dengan cara yang menakutkan. Kelumpuhan tidur membuat ia berpikir bahwa ada orang lain di rumah atau kamarnya -- dia mendengar suara-suara atau bunyi-bunyi benda dibanting di rumahnya. Satu malam, ia terbangun dengan kondisi lumpuh dan melihat sosok makhluk di kamarnya seperti biasa.
"Tiba-tiba dia menyadari sesuatu yang berbeda," kata MacKinnon. "Ia sadar bahwa ia sedang mengalami kelumpuhan tidur, matanya terbuka, tapi orang yang ada di dalam kamar benar-benar nyata ada di kamarnya."
Sosok itu bukan hantu atau setan, tapi perampok betulan.
Mitos dan penjelasan ilmiah kelumpuhan tidur
Kelumpuhan tidur adalah penjelasan di balik mitos incubus dan succubus (setan laki-laki dan perempuan) yang sering berhubungan seks dengan manusia tidur. Dalam banyak kasus, kata MacKinnon, penjelasan ilmiah di balik kelumpuhan tidur menjelaskan mitos-mitos ini. Perasaan tercekik atau sesak napas atau seseorang duduk di dada kita yang sering terjadi pada kelumpuhan tidur adalah akibat dari pola napas automatis yang terjadi pada orang saat tertidur. Ketika mereka sadar dan membuka mata, pola bernapas mereka masih sama seperti tertidur, orang pun mencoba bernapas melawan kendali automatis sehingga mereka merasa sesak napas.
Ditambah lagi dengan halusinasi yang datang dari dunia mimpi, tak heran jika orang merasa ada hantu, setan, atau penculikan alien terjadi, kata MacKinnon.
Kelumpuhan tidur juga lebih sering terjadi ketika tidur Anda terganggu--mungkin karena orang sedang berada dalam perjalanan, kepanasan atau kedinginan, atau tidur di tempat yang tak familiar atau menyeramkan. Kecenderungan ini akan membuat orang kena kelumpuhan tidur ketika mereka sudah rapuh dengan pemikiran akan hantu atau makhluk gaib lainnya.
"Menarik melihat narasi ilmiah ini serta psikoanalis dan psikologis saling mendukung satu sama lain dan bukannya bertentangan," kata MacKinnon.
Sejak mengerjakan proyek ini, MacKinnon berhasil mengendalikan kelumpuhan tidurnya atau setidaknya berhasil menenangkan dirinya saat kejadian. Caranya, dengan menggunakan kelumpuhan tidur sebagai suatu bentuk riset, merasakan apa yang terjadi pada tangannya dan bagaimana posisinya saat itu. Dengan memperhatikan detil-detil seperti ini cenderung bisa menyingkirkan halusinasi mengerikan.
"Memberi penjelasan rasional bisa melawan intuisi," kata dia. "Butuh waktu lama bagi saya untuk berhenti percaya bahwa halusinasi itu nyata, karena rasanya betul-betul nyata."
Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment