Friday 12 September 2014

Ciri Seseorang yang Kecanduan Sex

Ciri Seseorang yang Kecanduan Sex
Jika mendengar seseorang mengalami kecanduan alkohol, judi atau obat terlarang, maka reaksi orang akan biasa saja. Namun bagaimana jika yang dialami adalah kecanduan berhubungan intim? Apakah hal tersebut wajar? Patrick Carnes PhD, seorang direktur di Sexual Dependency Unit and Sexual Therapy Program pada Del Amo Hospital, California, Amerika Serikat menyatakan bahwa sebenarnya hal itu tak beda dengan beberapa jenis kecanduan di atas.

Penderitanya bisa mengorbankan apapun yang dimilikinya demi hal yang ia candu tersebut. Jika pecandu judi bisa mengorbankan harta, keluarga, dan lainnya, maka sama juga dengan orang yang mengalami kecanduan seks. Ia akan rela mengorbankan apa saja demi mendapatkan hal tersebut.

Klinik yang dipimpin Patrick juga menangani kasus seperti demikian, kisahnya.

“Kami merawat orang-orang yang menghabiskan 50.000 dolar setahun hanya untuk seks,” kata dia.
Bahkan seorang pasiennya memiliki 4 orang istri di 4 kota berbeda, tambah Patrick.

“Bayangkan energi yang ia habiskan untuk bermain-main. Kecanduan benar-benar membuat stres. Dan stres benar-benar menggerogoti umur. Orang itu akhirnya meninggal karena serangan jantung di awal usia 50-an,” tulisnya di buku Don’t Call It Love.
Pria tersebut juga memberi tahu ciri-ciri yang terlihat jika seseorang mengalami kecanduan berhubungan intim. Antara lain adalah: penderitanya bisa jadi pernah mengalami pelecehan seksual di masa kecil.

Mereka umumnya juga merasa malu dengan kelainan yang dimilikinya, namun tak bisa menghentikan perilaku tersebut. Secara sadar penderita juga yakin bahwa yang dilakukannya merupakan hal yang diluar normal.

Patrick Carnes juga meyakini bahwa ada sedikitnya 6% penduduk AS dengan jenis kecanduan ini. Jika perlu, mereka akan mendatangi lokalisasi atau melakukannya dengan yang belum cukup umur. Padahal ini jelas melanggar hokum di negara tersebut.

Dengan konsultasi ke pihak yang tepat, Patrick meyakini bahwa kecanduan ini bisa diobati, bahkan dihilangkan. Sama seperti candu pada judi atau minuman keras. Namun tetap ada kemungkinan kambuh kembali jika lingkungan sekitar mendorong penderita untuk kembali.

sumber

No comments:

Post a Comment