Thursday 19 June 2014

Terlalu Miskin, Sampai Makan Bangkai Ayam

Malang benar nasib keluarga Ginem, warga Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Karena miskin, nenek janda berumur lebih dari 70 tahun itu harus makan bangkai ayam untuk bertahan hidup bersama tiga anaknya.

Di rumah petak kecil hasil bantuan Kodim, Ginem tinggal bersama tiga anaknya; Sadinah (60), Suparman (40) dan Suparti (35). Untuk makan sehari-hari, selain makan bangkai ayam mereka juga mengandalkan sumbangan beras dan makanan dari tetangga.

Mbok Ginem hanya pensiunan buruh tani, bukan pegawai swasta atau negeri. Otomatis dia tidak memiliki penghasilan tetap. Dia juga tidak memiliki sawah yang bisa ditanami, seperti orang-orang desa pada umumnya. 

"Ancen ora due opo-opo blas (tidak punya apa-apa sama sekali)," kata Tumini, tetangga Ginem saat dihubungi Merdeka, Senin (16/6).

Harta Ginem, nenek yang ditinggal mati suaminya sejak beberapa tahun lalu itu, hanya tiga anak yang disayanginya di rumah, satu anak masih waras bernama Sadinah, sementara dua lagi mengalami gangguan jiwa, yakni Suparman dan Suparti.

Di sisi lain, Sadinah juga telah menjanda karena dicerai suaminya. Praktis, cuma Sadinah bersama Ginem ini yang setiap hari mengais rizki untuk kehidupan keluarganya dengan cara meminta sumbangan di kanan-kiri rumah.

"Jadi keluarga ini makan seadanya, dikasih tetangga. Biasanya Sadinah yang meminta beras ke tetangga kanan kiri," ujar Tumini.

Kalau makanan mepet, sesekali Suparman mencari bangkai-bangkai ayam di pinggir kali.
"Suparman biasanya nyari di pinggir-pinggir kali, kemudian dimasak Sadinah buat makan sekeluarga," kata Tumini.

(bap/merdeka)

No comments:

Post a Comment