Monday 23 June 2014

Kisah Pemulung Besarkan Bayi dari Tempat Sampah

Tujuh tahun lalu, seorang pemulung menemukan orok yang masih merah di tempat sampah. Terkejut dan sedih, ada yang tega meninggalkan bayi di tempat itu. Lalu dia memutuskan untuk membesarkannya seperti anaknya sendiri.

"Saya angkat tutup tempat sampah guna mencari botol plastik untuk dijual, lalu saya dengar suara bayi. Dia ada di dalam kotak berselimut, saya terkejut. Di kotak itu ada tulisan singkat: 'Dilahirkan 15 Oktober 2007'," kata pria tersebut, Xiong Jianguo.

Xiong sekarang berusia 50 tahun. Anak itu kini tumbuh menjadi gadis pintar bernama Yanyan. Mereka tinggal di bawah kolong jembatan kota Nanchang, Cina. Kendati hidup sulit, namun keduanya bahagia bisa bersama. Yanyan juga menerima dengan baik kenyataan hidupnya itu.

Saat menemukan Yanyan, Xiong masih tinggal di sebuah kamar kecil bersama istrinya. Keduanya lantas memberikannya susu dan makanan. Di saat itulah dia memutuskan untuk membesarkan bayi tersebut.
Nasib buruk menimpa Xiong. Istrinya tidak kuat hidup susah dan meninggalkannya pada 2012.
Rumahnya digusur pemerintah. Dia terpaksa tinggal di kolong jembatan dengan Yanyan yang waktu itu baru berusia lima tahun. Kendati sulit, dia bertekad tetap akan membesarkan Yanyan dengan baik.
"Tidak peduli seberapa beratnya hidup, saya ingin bisa membesarkannya sampai dia dewasa dan bisa mengurus dirinya sendiri. Saya tidak yakin dia bisa hidup lebih baik di panti asuhan," kata Xiong kepada news.21cn.com.

Xiong tidak bisa menyekolahkan Yanyan. Selain tidak ada biaya, mereka juga tidak punya alamat tetap yang jadi salah satu syarat masuk sekolah. Akhirnya, dia dan kawan-kawan sesama pemulung yang mengajari Yanyan membaca, menulis, dan matematika sederhana. Yanyan gemar membaca di bawa temaram lampu jalan.

Xiong sendiri adalah yatim piatu yang ditinggal mati kedua orangtuanya saat kecil.
Yanyan adalah gadis yang pintar. Tidak jarang, dia memberikan hiburan bagi penghuni kolong jembatan dengan membacakan puisi atau cerita. Yanyan tidak bisa secara resmi diadopsi oleh Xiong karena keadaannya yang tidak memenuhi syarat. Namun, tidak juga ada langkah dari pemerintah Nanchang untuk kesejahteraan bocah ini.

Beruntung bocah ini tidak pernah mengeluh. Dia pernah sakit keras pada usia empat tahun, tapi berhasil sembuh. Xiong tidak selalu bisa memenuhi kebutuhannya, terkadang mereka kekurangan makan. Kendati demikian, Yanyan tetap bersyukur.

"Selama ini adalah tempat ayah tinggal, berarti ini adalah rumah," kata Yanyan.
(bap/vivanews/news.21cn.com)

No comments:

Post a Comment