Orang tidak kaya, piaraannya anjing, kucing, atau ayam. Lah kalau orang kaya? Ya singa dong.
Memelihara binatang bagi sebagian orang sudah menjadi salah satu gaya hidup. Hal tersebut dapat pula dijadikan parameter atau identitas kekayaan dari si pemilik binatang peliharaan tersebut.
Di Yaman, orang-orang kaya lebih memilih singa sebagai koleksi dan binatang peliharaan. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi Hassan Bari, pemuda asal Tihama, Yaman untuk beternak singa.
Meskipun dinilai sulit untuk dilakukan, Hassan sukses beternak singa. Meningkatnya tren singa sebagai binatang peliharaan dan koleksi dilihat oleh Hassan sekitar 4 tahun lalu. Hassan mengaku pembelinya kebanyakan berasal dari Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Hassan yang jeli melihat peluang tersebut, awalnya memiliki delapan ekor singa yang masih kecil-kecil. Sekarang Hassan dapat menikmati kesuksesan bisnisnya dengan memiliki enam singa betina yang tengah hamil dan diperkirakan dua minggu lagi, singa-singa tersebut sudah melahirkan.
"Saya berharap anak-anak singa itu bisa segera dijual. Permintaan begitu tinggi untuk hewan-hewan ini. Konsumen biasa membeli setinggi apapun harga yang saya tawarkan," kata Hassan.
Direktur Yayasan Born Free di Ethiopia, Stephen Brend, mengatakan bahwa penjualan hewan langka sangat luas dan risiko hukumnya kecil. Karena itulah bisnis semacam ini berkembang pesat. Namun ia juga mengkhawatirkan hancurnya populasi alam liar akibat bisnis ini.
Stephen juga mengatakan bahwa peternak singa biasa membeli anak-anak singa dari penjual yang mendarat di pantai secara ilegal. Lokasi transaksinya berada di Bab-el-Mandeb, di dekat Laut Merah.
(liputan6)sumber
No comments:
Post a Comment