Friday 6 December 2013

Hercolubus disebut Planet Ataukah Kembaran Matahari?

Planet-X Besar Hercolubus, atau “Planet Merah”, Mendekati Tata Surya

Untuk Ilmu Pengetahuan zaman sekarang ada pertanyaan-pertanyaan yang tak ada jawabannya tentang mekanisme perbintangan. Salah satu dari pertanyaaan itu ialah mengenai pendekatan Hercolubus, planet yang disebut demikian oleh ilmu pengetahuan yang kuno dan yang mana pendekatannya ke sistem tata surya kita bukan hanya kenyataan yang akan segera terjadi, yang akan dilihat oleh semua orang, tetapi juga mengakibatkan guncangan-guncangan yang sangat besar di seluruh pelosok dunia.

Seperti perputaran kehidupan, semuanya kembali ke awalnya dan ke akhirnya, karena sudah terjadi pendekatan Hercolubus sebelumnya yang menghancurkan kebudayaan Atlantis.  
 
Fakta-fakta ini, yang dikenal baik oleh semua manusia yang sepanjang sejarah memiliki “Kesadaran yang Menggugah”, sudah diceritakan sebagaimana mestinya melalui semua “Air Bah Universal” dari berbagai agama dan kebudayaan.Sepanjang zaman, para penulis yang bermacam-macam sejak dulu telah berbicara tentang fenomena kosmis seperti itu.

Salah satu darinya, V.M. Rabolu, adalah seorang manusia yang memiliki kepandaian dari Kesadaran yang Menggugah yang mengijinkannya menyelidiki tentang pendekatan planet tersebut. Inilah beberapa paragraf dari karyanya yang berjudul “Hercolubus atau Planet Merah”.

“Kalau Hercolubus datang semakin dekat dengan Bumi dan sejajar dengan Matahari, wabah-wabah yang membawa maut akan mulai berkembang dan menyebar di seluruh planet. Para dokter dan ilmu pengetahuan resmi tidak mampu mengidentifikasi penhakit-penyakit ini atau menemukan cara penyembuhannya. Mereka tidak akan berdaya menghadapi wabah-wabah ini.”

“Kemudian datang kejadian yang menyedihkan dan kegelapan : gemetaran, gempa bumi dan gelombang tsunami. Manusia akan mengalami gangguan jiwa, karena mereka tidak bisa makan atau tidur. Dalam menghadapi bahaya, mereka akan pergi berbondong-bondong untuk melemparkan diri ke jurang yang curam sebab mereka betul-betul gila.”

“Apa yang saya nyatakan dalam buku ini adalah suatu ramalan yang akan segera terjadi, karena saya tahu dan sangat yakin dengan akhir planet kita. Saya tidak ingin menakutkan siapa pun, hanya memperingatkan sebab saya merasa sangat cemas tentang Umat Manusaia yang lemah ini. Peristiwa-peristiwa ini tidak akan menunggu dan tidak ada waktu lagi untuk dihamburkan dengan hal-hal yang khayal.”




Gravitasi normal (kiri) Gravitasi saat Hercolubus mendekati Bumi (tengah) dan gravitasi Hercolubus yang kuat akan membuat Bumi menjadi lonjong (kanan)

Dalam buku ini V.M.Rabolu mengajarkan dengan jelas cara penghilangan cacat atau kekurangan psikologis dan teknik proyeksi perbintangan sebagai satu-satunya rumusan yang ada untuk menghindarkan diri dari kataklisme yang akan datang Beliau mengkahiri dengan berkata :

“Pembaca yang terhormat, saya berbicara dengan sangat jelas supaya anda mengerti keperluan yang ada untuk mulai bekerja dengan serius. Karena ia yang sedang bekerja akan selamat dari bahaya. Ini tidak berarti bahwa manusia harus mengembangkan teori-teori dan diskusi-diskusi, tetapi sypaya mereka mengalami pengajaran yang murni yang saya berikan di buku ini, karena tidak ada lagi jalan keluar”. (V.M.Rabolu)


Hercobulus, Kembaran Matahari?

Rata-rata dari semua bintang dijagad raya, termasuk matahari, adalah “bintang kembar”. Bintang kembar adalah dua buah bintang yang saling mengorbit diantara keduanya.Bintang kembar juga tak selalu bintang seperti jenis matahari, tapi ada pula bintang jenis lain tergantung pada umurnya atau trgantung sedang dalam siklus apa, misal: jenis Red Giant atau White Dwarf.

Solar_Life_Cycle

Namun orbit kedua bintang kembar berbeda-beda, ada yang saling bergerak mengelilingi keduanya, ada pula yang salahsatunya seperti terlihat diam dan satunya lagi mengorbit melingkar. Selain itu ada pula yang salahsatunya seperti terlihat diam juga, tapi yang  satunya lagi mengorbit secara garis elips.

Nah, kemungkinan terakhir inilah yang ditakuti para peneliti tentang planet-X atau bernama planet Hercolubus yang sebenarnya bukan planet namun adalah matahari juga, yaitu “kembaran matahari”!.

Dan yang jadi masalah pula, jika bintang kembaran matahari ini adalah the red giant, karena bintang tipe ini sangat sulit dilihat penampakannya. Kesulitan pengelihatan oleh para astronomi ini akibat bintang jenis red giant sedemikian redupnya! Hampir tak tampak oleh teleskop canggih sekalipun.

Salah satu pemecahannya adalah melalui teleskop infra red yang dapat mendetaksi benda angkasa yang sangat redup. Dengan cara itu maka benda langit yang gelap pun dapat nampak lebih jelas. Tapi itupun baru terlihat dengan baik setelah mendekati tata surya.


Mengamati Gerak Matahari

Kini para astronom memiliki cara lainnya, mereka sedang memantau gerakan matahari untuk mengetahui ada tidaknya benda kembarannya tersebut. Karena dari pergerakan matahari dapat dilihat, jika matahari tak berada pada satu titik rotasi, maka ada kemungkinan matahari memiliki kembarannya.

Matahari atau bintang yang memiliki kembaran cenderung berotasi agak “limbung” atau agak bergerak berevolusi sedikit. Ini disebabkan adanya gaya gravitasi akibat massa yang besar dari bintang kembarannya itu dan menyebabkan gaya sentrifugal.

Semisal seorang atlit pelempar dalam olahraga tolak peluru, pada saat orang tersebut mengayunkan bola besi dengan talinya secara berputar, akan tampak orang tersebut seperti limbung dan tak berada dalam satu titik pusat dikakinya. Hal ini akibat adanya gaya gerak berputar yang dihasilkan oleh bola besi itu akibat adanya massa dari bola besi tersebut, lalu membuat sang atlet terpengaruh oleh “gaya sentrifugal” yang terlihat dari gaya atlet itu tak berputar persis pada poros di kakinya.

Cara identifikasi seperti inilah yang sedang diamati oleh ilmuwan terhadap matahari kita. Jika sang surya “bergerak limbung” maka kemungkinan sangat besar adanya “matahari kedua” yang telah redup itu, the red giant.

Dan melalui cara pengamatan seperti ini pula, maka para peneliti juga dapat mengetahui dimana kira-kira letak kembaran matahari kita itu. Jika matahari agak “terdorong” kebelakang dari intinya, berarti matahari kembarannya berada pada garis lurus dari arahnya saat “bergerak kebelakang” tersebut.

No comments:

Post a Comment