Saturday 6 July 2013

Bolehkah Latihan Beban saat Puasa?


Banyak yang tersugesti bahwa saat berpuasa sebaiknya tidak perlu latihan beban. Anggapan ini menjadi “mendunia” karena banyak di antara Anda yang takut batal puasa gara-gara latihan beban.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Clinical Endocrinol Metabolism, menyebutkan, bahwa puasa dapat membuat metabolisme lebih ‘santai’ bekerja. Kondisi ini akan menghasilkan growth hormone (GH) lebih banyak yang nantinya akan membuat lipolytic lebih aktif bekerja.

Lipolytic inilah yang nantinya akan membuat tubuh membakar lemak lebih banyak, sekaligus mengendalikan glukosa dalam darah. Jadi puasa tak hanya akan membuat lemak-lemak tubuh berkurang tapi juga menyelamatkan kita dari risiko diabetes.

Khusus bagi Anda yang ingin latihan beban selama puasa, GH mutlak dibutuhkan untuk membantu perkembangan otot Anda. Intinya, otot akan trestimulasi dengan baik apabila Anda tetap Latihan beban di bulan puasa.

Nah, yang perlu Anda perhatikan jika ingin menjaga rutinitas latihan beban saat puasa adalah waktu dan intensitas latihannya. Satu jam sebelum berbuka merupakan waktu ideal untuk latihan, sehingga di saat tubuh memerlukan nutrisi untuk memulihkan diri, Anda bisa segera mengisinya dengan menu berbuka.

Apabila Anda merasa pusing di tengah latihan, sebaiknya segera hentikan latihan. Ini adalah pertanda bahwa tubuh kekurangan glikogen sebagai sumber energi. Tidak bisa dipungkiri bahwa tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan latihan dalam kondisi berpuasa. Jika berlatih satu jam terlalu lama buat Anda, awali dengan melakukannya 15 menit, kemudian tambah menjadi 20 menit di hari berikutnya dan seterusnya.

Jika waktu berbuka tiba minumlah air dalam jumlah yang cukup untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Air akan membuat suhu tubuh Anda stabil. Pilihlah menu berbuka yang mengandung protein, karbohidrat, dan serat.

Makanan berprotein (daging, dada ayam, olahan kedelai) berperan penting dalam proses pemulihan pasca latihan dan membantu memperbaiki sel-sel otot yang “rusak” akibat latihan.

Karbohidrat (nasi, ubi, pisang) berguna untuk mengisi kembali energi yang hilang. Tambahkan sayuran segar dan buah-buahan kaya serat (bayam, kacang panjang, pepaya, mangga, alpukat, dsb) untuk menjaga kesehatan pencernaan serta menutrisi tubuh dengan vitmain dan mineral di dalamnya.

Intinya, puasa adalah ibadah yang sehat dan jika diimbangi dengan latihan beban yang tepat tubuh pun akan menjadi semakin sehat. Selamat berlatih.

sumber

No comments:

Post a Comment