Tuesday 5 March 2013

Inilah Teknologi Baru Pesawat Pengintai AS


Militer AS berencana menggunakan kapal-kapal kecil sebagai pangkalan untuk peluncuran dan pendaratan pesawat pengintai tanpa awak. Badan riset teknologi pertahanan AS (Darpa) mengatakan, Amerika Serikat harus meningkatkan "pengintaian dan pelacakan" udara mereka.

Pesawat udara tanpa awak (UAV) atau lebih dikenal dengan drone biasanya diluncurkan dari darat. Adapun peluncuran dari laut akan lebih sulit dilakukan karena bahan bakar pesawat harus diisi ulang. Biasanya, kapal untuk peluncuran pesawat adalah kapal induk yang berukuran besar dengan landasan pacu yang panjang.

Proyek terbaru yang disebut dengan Tactically Exploited Reconnaissance Node (TERN) diambil dari nama seekor burung laut yang memiliki daya tahan luar biasa.

"Menggunakan kapal kecil untuk meluncurkan dan mendaratkan pesawat pengintai tanpa awak jarak jauh akan memperluas kemampuan kita untuk dapat menjangkau daerah-daerah berbahaya melalui darat atau laut," kata manajer program Darpa, Daniel Patt.

"Hal ini seperti mengendalikan burung elang agar terbang ke lengan siapa saja yang memiliki peralatan yang tepat sehingga ia tidak harus selalu pulang ke dahan yang sama," tambahnya.

Sekitar 95 persen daratan di dunia berada dalam jangkauan 900 mil nautikal garis pantai. Hal ini membuat Darpa semakin sadar bahwa kelak pertempuran akan lebih banyak terjadi di laut.

Sumber

No comments:

Post a Comment