Friday 24 August 2012

Review Sony Xperia Sola


Smartphone Sony  kali ini cukup unik. Selain desainnya yang berbeda, produk bernama Xperia Sola tersebut punya fitur 'ajaib'. Seperti apa kecanggihannya? Simak review berikut.


Desain
Xperia Sola tampil dengan desain yang tak sama dari 3 seri Xperia lainnya seperti S, P, dan U. Sola punya body yang lebih tipis dengan sudut-sudut yang nyaris kaku.

Layar berukuran 3,7 inci yang ditanamkan nampak lebih tebal dan menonjol dibandingkan casing-nya sendiri. Ini disinyalir karena penyediaan fitur Floating Touch yang memungkinkan layar bekerja secara ajaib, tanpa perlu disentuh.

Bagian depan didominasi oleh layar dengan hanya menyediakan sedikit sisa ruang untuk logo Xperia pada bagian bawah. Bagian sisi kanan diisi oleh port untuk charging, tombol volume, dan tombol kamera.

Sementara sisi kiri hanya terdapat sebuah tombol yang berfungsi sebagai tombol power dan lock/unlock. Bagian belakang Sola menampilkan sebuah kamera 5MP dengan flash dan logo hijau ala Sony Ericsson pada bagian bawah. Sedangkan di bagian atas, terdapat port jack audio 3.5mm.


Layar
Xperia Sola memiliki layar berukuran 3,7 inci dengan resolusi 480x854. Seperti seri Xperia lainnya, Sony telah membenamkan fitur Mobile BRAVIA Engine pada layar ini.

Hasilnya, gambar terlihat lebih tajam dengan kontras warna yang cukup baik. Layar tersebut juga telah mendukung fitur multitouch hingga empat jari.

Yang paling menarik dari layar ini adalah kehadiran fitur Floating Touch. Ini yang membuat Sony mengklaim bahwa Xperia Sola merupakan smartphone ajaib. Bagaimana tidak, layar tersebut mampu mendeteksi jari pengguna tanpa harus menyentuh layar.

Teknologi Floating Touch bisa digunakan pada home screen dan aplikasi browser. Sayang, untuk membuka aplikasi, membuka sebuah link pada situs, maupun melakukan scrolling ke bawah dan atas pengguna tetap harus menyentuh layar.

Selain itu, tak menemukan fungsi lainnya dari Floating Touch tersebut. Bisa dibilang, ini merupakan teknologi canggih yang kurang bermanfaat. Lain cerita jika Anda adalah seorang pengguna yang sering mengenakan sarung tangan. Karena hebatnya layar ini, Anda tetap bisa memberikan sentuhan pada smartphone Anda tanpa harus melepas sarung tangan.


Hardware dan OS
Prosesor yang mendukung Xperia Sola adalah Cortex-A9 dual-core 1GHz dengan chipset NovaThor U8500. Untuk urusan grafik, Sola dipersenjatai GPU Mali-400.

Kapasitas penyimpanan data internal yang tersedia adalah 8GB, di mana user hanya diberikan jatah 5GB. Namun tak perlu khawatir, karena Sola memiliki slot microSD yang kompatibel hingga 32GB.

Sayang, sistem operasi yang digunakan masih Android 2.3 Gingerbread. Soal OS, Sony memang cukup tertinggal di mana sebagian besar smartphone baru sudah menawarkan Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Saat ini, Sony hanya bisa menjanjikan akan ada update ke ICS dalam waktu dekat.

Tak ada masalah berarti dengan baterai Li-Ion 1320 mAh. Sekali charging penuh dapat membuat Sola menyala selama satu hari penuh dengan pemakaian standar.


Kamera
Bicara kamera, tak ada yang spesial dari Xperia Sola. Kamera berkekuatan 5MP dengan fitur autofocus, LED flash, face and smile detection, 3D sweep panorama, dan image stabilization sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan 'narsis' Anda. Untuk merekam video, Sola sudah mampu menghasilkan kualitas 720p dengan 30 Frame per Second.

Hasil jepretan terbilang lumayan. Tak terlalu bagus, namun tak buruk juga.

Performa dan Benchmark
Perpindahan menu dan aplikasi terlihat nyaman dan tidak ada kekurangan yang berarti. Sebagai smartphone dual-core, cukup wajar jika Sola sudah mampu memfasilitasi segala kebutuhan pengguna, mulai dari aplikasi standar hingga game.

Pengujian menggunakan Antutu Benchmark menghasilkan angka 4341, mampu mengungguli HTC Evo 3D dan Google Nexus S, namun belum bisa mengalahkan Amazon Kindle Fire dan LG Optimus 2X.

Sementara hasil benchmark menggunakan Quadrant Standard memberikan hasil 1944. Angka ini masih lebih baik dari HTC Desire HD namun tetap belum mampu mengimbangi LG Optimus 2X.


Smart Tag
Satu fitur menarik lainnya yang hadir di Xperia Sola adalah Smart Tag. Fitur yang mengadopsi teknologi NFC (Near Field Communication) ini mampu mengubah berbagai hal (termasuk setting dan profile) pada smartphone, hingga menjalankan aplikasi dengan cara mendekatkan Sola dengan Smart Tag.

Misalnya, Smart Tag berwarna hitam digunakan untuk di kantor. Saat pengguna sampai di kantor, cukup dekatkan Sola dengan Smart Tag, maka berbagai hal seperti silent profile, Wi-Fi on, dan yang lainnya akan aktif seketika.

Sebaliknya, jika Smart Tag merah digunakan untuk di rumah, maka saat fungsi NFC diaktifkan Xperia Sola akan mengganti profile ke normal, Wi-Fi dimatikan, aplikasi music player menyala, dan alarm aktif. Ini semua dapat diatur sesuai keinginan pengguna.

Kesimpulan
Sebagai sebuah smartphone yang dibanderol Rp3,2 jutaan, Xperia Sola menawarkan banyak hal menarik, seperti Floating Touch dan Smart Tag.

Sayang, Sony belum membekali ponsel canggih ini dengan kamera depan, sehingga jangan harap Anda mampu melakukan video call, maupun menggunakan fitur Face Unlock saat update ICS hadir nanti.

Keunggulan:
-Floating Touch
-Dua buah Smart Tag
-Desain tidak pasaran

Kekurangan:
-Masih Android Gingerbread
-Tanpa kamera depan


sumber:ghiboo.com

No comments:

Post a Comment