Friday 13 July 2012

CATATAN INDONESIAN IDOL 2012: Sampai Tak Lagi Dipanggil “Regina Idol”


MESKI terdengar klise, kalimat itu ada benarnya.
Ini kalimatnya: Pertarungan sesungguhnya justru berlangsung di luar panggung spektakuler show Indonesian Idol.
Pesan itu terus didengungkan para juri sepanjang kompetisi. Sabtu (7/7) malam, Agnes Monica, salah satu juri indonesian Idol 2012, kembali mengingatkan kalimat di atas.
Sebab, pada hakikatnya,kontes macam Indonesian Idol sejatinya adalah sebuah tontonan,acara TV. Orang menyetel pesawat TV mereka, menonton Indonesian Idol 2012 di RCTI untuk menyaksikan sebuah tontonan. RCTI, menyiarkan acara Indonesian Idol tujuan utamanya tentulah menarik penonton sebanyak mungkin, meraih rating dan share tinggi dan dengan demikian mendatangkan pengiklan.
RCTI patut bersyukur karena ajang Idol tahun ini berhasil menjaring kontestan-kontestan berbakat, mengutip pujian Ahmad Dhani, “make Indonesian Idol sounds like American Idol”, atau kata Anang, Indonesian Idol tahun ini  “Memberi standar tinggi bagi Indonesian Idol berikutnya.” Pendek kata, sepanjang 7 musim Indonesian Idol, boleh dikata ini musim yang terbaik.
RCTI beruntung mendapatkan Regina dan Sean—bisa dibayangkan, tanpa mereka berdua, juara Indonesian Idol adalah Yoda yang sering lupa lirik saat menyanyi.
Sebagai tontonan, Indonesian Idol 2012 sudah berakhir semalam dengan sukses. Kita puas, RCTI tentu juga puas.
Meski begitu, pertarungan sesungguhnya bagi Regina, sang juara baru, dan Sean, sang runner up, baru dimulai. Di luar panggung Indonesian Idol ada industri musik Indonesia dengan konsumennya yang mudah lupa bila ada idola baru yang menyita perhatian. Tengok saja, tak sampai 5 tahun lalu, kita demam musik Melayu, sekarang sedang diujung tren boyband/girl band. Setelah demam Norman Kamaru, ada demam Ayu Ting Ting, sekarang kita mulai lupa dengan Trio Macan dan “Iwak Peyek”-nya.      
Coba tengok, ada berapa jebolan Indonesian Idol yang akhirnya sukses bermusik pasca kontes berakhir? Jumlahnya saya yakin, tidak banyak. Pernahkah Anda mendengar lagi Patudu atau Wilson, pasca jadi finalis Indonesian Idol? Apakah Joy, Delon, Aris, Rini, Dirly, Mike, Judika, Ihsan, Giselle, Citra sudah layak disebut penyanyi sukses tanah air, melebihi Afgan, Vidi Aldiano, atau bahkan Rosa dan Agnes Monica? Rasanya belum.
Sebetulnya, ada cara mudah mengukur seorang jebolan kontes di TV, sudah diterima masyarakat atau belum. Yakni, sejauh mana sang jebolan tersebut bisa melepaskan diri dari bayang-bayang acara kontes bakat yang melahirkannya.
Kami di media, kerap menyebut si A atau si B dengan sebutan “A Idol” dan “B Idol” karena mereka memang dilahirkan dari ajang itu dan terkait erat dengan ajang tersebut. Kami kuatir, bila kami sebut namanya saja, orang belum tentu kenal.
Jadi, sepanjang Regina masih disebut di media sebagai “Regina Idol” berarti ia belum layak disebut bintang besar. Ya, sampai kami memanggilnya dengan nama aslinya: Regina Ivanova

sumber:tabloidbintang.com

No comments:

Post a Comment