Thursday, 17 May 2012
5 Tersangka Jack ‘si Pencabik’ Dari London
Jack the Ripper merupakan nama pembunuh yang terkenal sadis dan misterius, sosoknya menghantui berbagai distrik, terutama di Whitechapel, Kota London pada 1888. Nama Jack the Ripper sendiri dikabarkan berasal dari sebuah surat yang ditulis oleh si pelaku pembunuhan, namun banyak dikabarkan bahwa surat itu dikirimkan oleh seorang wartawan yang ingin popular. Sebelum Jack the Ripper menjadi nama yang popular, sebelumnya ada nama lain yang ditujukan sebagai pelaku pembunuhan, yakni ‘The Whitechapel Murder’ dan ‘Leather Apron’.
Kebanyakan yang menjadi korban keganasan pembunuhan berangkai ini adalah para perempuan di kawasan East End, dan pembunuhan itu dilakukan oleh orang yang sama. 11 peristiwa pembunuhan terjadi secara terpisah, berlangsung dari 3 April 1888 hingga 1891, yang memusingkan penyelidikan Kepolisian Metro London. Selain itu juga ada beberapa pembunuhan di Whitechapel yang dikenal dengan ‘canonical five’ (lima serangkai), korban-korbannya perempuan yang memiliki keterikatan sama lain, diduga pelakunya adalah Jack the Ripper. Saking misteriusnya sosok pembunuh sehingga memunculkan berbagai rumor dan gosip mengenai siapa sosok sebenarnya Jack the Ripper. Berikut uniknya.com merangkum 5 orang yang diduga sebagai sosok Jack the Ripper:
1. “Dr” Francis Tumblety
Francis Tumblety sosok lelaki yang sepertinya berpendidikan –meskipun dikabarkan ia adalah seorang otodidak, keturunan Irladia-Amerika yang dibesarkan di Rochester, New York. Di Amerika tempatnya dibesarkan, di sana pula ia mendapatkan pengetahuan mengenai homeofati –ilmu yang menyembuhkan penyakit sesuai dengan penyebabnya, di Rumah Sakit Hahneman. Karena kepintaran dan kecerdasannya dalam menganalisa penyakit dan menyembuhkan, maka ia diberi julukan oleh rekan sejawatnya sebagai ‘dukun herbal Indian’. Ia mengobati pasien mulai dari Amerika hingga Kanada bahkan Eropa. Hingga pada 1880 ia tiba di Inggris dan mengunjungi beberapa negara dalam rangkaian pengobatan. Selama berada di Inggris, ia dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan penulis era Victoria, Thomas Henry Hall Caine. Selain sahabat Henry adalah seorang yang membantu finansial Francis. Dikabarkan Francis telah banyak mengobati orang-orang popular di Inggris dan negara Eropa lainnya, seperti penulis terkenal Charles Dickens.
Francis harus berurusan dengan hukum dan ditangkap pada 7 November 1888, atas tuduhan rangkaian perbuatan tidak senonoh, bahasa sekarang pelecehan, dengan kecenderungan homoseksual. Kemudian nama buruknya di Amerika mulai tercium, ia terkenal dengan pelecehan secara seksual, memalsukan surat-surat kemiliteran saat berlangsung perang saudara, dan pernah berpura-pura menjadi salah satu perwira militer. Selain ditahan atas tuduhan pelecehan seksual, berdasarkan rumor ia pun diduga sebagai sosok misterius Jack the Ripper.
2. Dr Thomas Neill Cream
Dr. Thomas Neill Cream, seorang dokter yang memiliki aktifitas rahasia sebagai spesialis aborsi. Ia lahir di Skotlandia, mengenyam pendidikan di Kota London, dan bekerja di Kanada kemudian di Chicago, Illinois. Pada 1881ia dituduh bertanggung jawab terhadap keracunan fatal yang dialami oleh beberapa pasiennya. Walaupun sebenarnya tidak ada tersangka dalam kasus tersebut, namun Cream memaksakan untuk diadakannya otopsi terhadap mayat tersebut, dan ditemukan racun medis yang diduga diberikan olehnya. Ia dipenjarakan di Penjara Joliet Negara Bagian Illinois, ia kemudian dibebaskan pada 31 Juli 1891 karena berperilaku terpuji dan baik. Setelah terbebas ia memutuskan untuk tinggal di London, namun di kota tersebutlah ia kemudian ditangkap dan dituduh melakukan serangkaian pembunuhan. Ia divonis hukum gantung pada 15 November 1892. Berdasarkan sebuah laporan, kata-kata terakhir sebelum Cream digantung,’aku adalah Jack…’ dan ditafsirkan oleh orang yang ada disekitarnya sebagai Jack the Ripper. Meskipun demikian, ketika Cream menjalani masa penahanan di penjara, Jack the Ripper tetap melakukan aksi sadisnnya, untuk hal ini pun dikabarkan bahwa Cream menyogok petugas penjara untuk keluar dan melakukan aksi pembunuhan, dan membiarkan seseorang menjadi dirinya di dalam penjara untuk beberapa saat.
3. Jill The Ripper
Penulis terkenal, Sir Arthur Conan Doyle dan William Stewart mengungkapkan sebuah teori yang melibatkan sosok perempuan dalam sebuah pembunuhan, yang kemudian dijuluki ‘Jill the Ripper’. Teori ini menjelaskan bagaimana seorang perempuan berprofesi sebagai pelayan ataupun pembantu rumah tangga, atau bahkan istri simpanan. Sebagai seorang pelayan rumah tangga, ia bebas berkeliaran dengan bercak darah di kain bajunya dan tak ada seseorang menuduhnya sebagai seorang pembunuh. Lagi pula perempuan biasanya cenderung menjadi korban kebiadaban dibandingkan dengan pria. Sebuah profil yang cocok terhadap teori kedua penulis ini adalah sosok Mary Pearcey, sosok perempuan yang pada Oktober 1890 membunuh istri dan anak dari kekasihnya –tidak ada dugaan ia sebagai istri simpanan. Namun dalam teori dan pengetahuan yang dimiliki Sherlock Holmes, sosok yang lebih tepat untuk menjadi tersangka pembunuhan kekasih Mary adalah Constance Kent, seorang pria yang menjalani hukuman selama 20 tahun untuk pembunuhan yang dilakukannya saat berusia 16 tahun, dengan korban adiknya sendiri.ada sebuah bukti DNA namun tidak begitu meyakinkan terdapat dalam sehelai surat yang dikirimkan ke kantor polisi.
4. Pangeran Albert
Pangeran Albert Victor, Duke of Clarence dan Avondale (8 Januari 1864-14 Januari 1892), adalah sosok potensial yang pertama diduga sebagai sosok Jack the Ripper oleh Philippe Jullian yang pada 1962 menerbitkan buku biografi Edward II dari Kerajaan Inggris. Jullian mendapatkan pentujuk dari berbagai referensi, salah satunya sebuah rumor yang menyatakan bahwa Pangeran Victor mungkin bertanggung jawab untuk beberapa pembunuhan. Walaupun saat itu Jullian tidak menemukan keterangan waktu peristiwa, dan kapan rumor itu ramai dibicarakan. Namun menurutnya sumber rumor itu datang dari Dr Thomas E. A. Stowell. Teori Jullian mengenai tersangka Jack the Ripper pada 1970 dikemukakan ke publik luas, melalui sebuah artikel yang ditulisnya, ia menyebutkan bahwa Pangeran Victor melakukan pembunuhan dalam keadaan gila akibat penyakit sifilis yang diidapnya. Namun hal itu dibantah karena Pangeran Albert Victor tidak menderita sifilis.
5. Lewis Carroll
Lewis Carroll, adalah seorang penulis buku ‘Alice’s Adventures in Wonderland’ dan ‘Through the Looking-Glass’, dijadikan tersangka sebagai Jack the Ripper, ketika secara anagram seorang penulis lainnya, Richard Wallace menemukan petunjuk yang mengarah kepada nama Jack the Ripper, dituliskan dalam bukunya Light-Hearted Glass. Namun klaim ini tidak begitu saja diakui oleh terutama pihak akademisi. Wallace yang mengajukan Carroll sebagai Jack the Ripper, yang kejahatannya pun dibantu oleh Thomas Vere Bayne. Teori anagram yang didapatkan Wallace berdasar pada dua buku karya Carroll, Alice’s Adventures in Wonderland, yang dalam edisi pertamanya terdapat kisah Sylvie dan Bruno. Wallace menduga bahwa terdapat pesan rahasia di dalam kisah buku tersebut. Walaupun teori Wallace ini tidak begitu menghebohkan dan membuat Carroll termasuk ke dalam daftar tersangka Jack the Ripper, namun Carroll merupakan penulis cerdas yang selalu menyisipkan sesuatu dalam tulisannya tanpa disadari pembaca dalam waktu singkat. (**)
Catatan: sebagai tambahan berikut video dari National Geographic Channel mengenai Jack the Ripper, mohon maaf apabila tidak terdapat teks bahasa Indonesia di dalamnya.
Sumber: top5snet.com, uniknya.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)





No comments:
Post a Comment