Friday, 12 August 2011

Sementara, Tak Ada Kereta Supercepat

KOMPAS.com - Insiden tabrakan antara dua kereta api supercepat bulan lalu membuat pemerintah China berpikir ulang. Paling tidak, sebagaimana warta AP, AFP, dan Xinhua pada Kamis (11/8/2011), untuk sementara waktu, pemerintah China membekukan proyek baru kereta api supercepat.

Dewan Negara China menyatakan keselamatan proyek-proyek baru akan dikaji ulang sebelum kesepakatan disetujui. Dewan mengumumkan kajian keselamatan transportasi setelah pertemuan yang dipimpin Perdana Menteri Wen Jiabao pada Rabu (10/8/2011). Kajian keselamatan juga akan dilakukan untuk jaringan yang ada saat ini dan kecepatan kereta juga akan dipertimbangkan.
Kecelakaan kereta Wenzhou ini menimbulkan kemarahan setelah pemerintah dianggap mencoba menutupi. Catatan resmi berisi perintah kepada wartawan di koran negara agar tidak menyelidiki penyebab kecelakaan bocor di internet sehingga menimbulkan tuduhan untuk menutup-nutupi kasus ini.
Jaringan kereta supercepat Cina merupakan sumber kebanggaan nasional. Namun begitu, sejumlah kalangan mengatakan pengembangannya terlalu cepat.
Perusahaan konstruksi jaringan kereta terbesar Cina, China Railway Group, mengumumkan mereka menghentikan rencana menggalang dana 6,2 miliar yuan (970 juta dollar AS) melalui pembagian saham. "Karena ada perubahan dalam kebijakan makro pemerintah, sejauh ini tidak ada kejelasan tentang kesepakatan pemerintah," kata perusahaan itu dalam satu pernyataan.
Departemen Kereta China masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Para pejabat sejauh ini menyatakan penyebabnya kemungkinan masalah sinyal.