Sunday, 26 June 2011

Enam Hantaman Meteor Tergila dalam Sejarah

Jakarta – Sumber bahaya mengancam nyawa di Bumi sangat banyak, termasuk meteor. Tiap saat, batu berkecepatan 32.187 km/jam bisa jatuh dari langit. Ini hantaman meteor tergila dalam sejarah.
Batu semacam ini bisa menghantam atap rumah atau bahkan kepala Anda. Berikut meteorit yang muncul di era modern yang telah menghantam manusia, membuat manusia sakit atau hanya merusakkan mobil mereka.
Bola api Peekskill
Pada 9 Oktober 1992, sebuah bola api raksasa menembus langit malam dan melintasi East Coast, Amerika Serikat (AS). Bola api ini pertama kali terlihat di West Virginia. Pecahan-pecahan bola api ini akhirnya jatuh di Peekskill, New York.
Kemudian, bola api ini pun diberi nama Peekskill. Satu pecahan bola api ini merusakkan sebuah mobil. Akibat sempitnya sudut bola api ini jatuh ke Bumi (bola api ini terbakar di atmosfer selama 40 detik penuh), meteorit ini bisa disaksikan ribuan orang dan terdapat 16 video meteorit ini dari sudut pandang berbeda-beda.
Video meteorit ini kemudian digunakan ilmuwan mempelajari lintasan meteor di atmosfer. Berikut video

Hantaman Caracas
Pada 15 September 2007, sebuah meteorit jatuh ke Bumi dekat desa Caracas, Peru dan menciptakan kawah 15 meter. Saat warga setempat menyelidikinya, air di dalam kawah mendidih dan berpusat dari bawah kawah. Kawah ini juga mengeluarkan bau busuk yang membuat para penyelidik tak tahan berada lama-lama di kawah itu.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, sekitar dua ribu warga desa mengalami sakit misterius. Warga desa mengidap mual, pusing dan muntah. Kemudian, uji ilmuwan Perus’s Mining, Metallurgy, and Geology Institute (INGEMMET) pada situs jatuhnya meteorit menunjukkan, warga desa keracunan arsenik. Menurut ilmuwan, meteorit mampu mengeluarkan gas arsenic saat permukaan panas meteorit bertemu air bawah tanah yang tercemar elemen beracun.
Meteorit Hodges
Pada 30 November 1954, bola api merobek langit Alabama. Meteorit ini menghasilkan ledakan sonik yang menimbulkan gangguan televisi sejauh 112,6 km dari tempat benda angkasa ini jatuh. Saat di atmosfer, batu ini pecah menjadi tiga bagian.
Ketika Ann Elizabeth Hodges tertidur di sofa rumahnya di Oak Grove dekat Sylacuga, Alabama, pecahan terbesar dari meteorit ini sebesar anggur tiba-tiba jatuh dari atap rumahnya. Benda angkasa ini terpantul dari radionya dan mengenai pinggangnya.
Hodges mendapat memar parah namun masih bisa berjalan dan ia pun menjadi orang pertama dalam catatan sejarah yang terluka karena obyek ekstraterestrial. Saat itu, Angkatan Udara AS langsung menuju lokasi untuk mengklaim meteorit itu. Analisa menunjukkan batu itu merupakan khondrite H4, batu besi.
Hujan meteor Sikhote-Alin
Pada 1947, sekitar 90 ribu kg besi murni jatuh dari langit Eastern Siberia. Meteorit Sikhote-Alin (nama diambil dari gunung tempat benda ini jatuh) masuk atmosfer pada kecepatan 14 km/detik. Benda ini tampak lebih terang dibanding matahari saat jatuh dan terlihat sejauh 300 km. Jejak asap dari benda ini dapat dilihat selama beberapa jam setelah jatuh, dan selama bertahun-tahun, pecahan besi benda ini ditemukan di pepohonan.
Pembunuh sapi Chicora
Sebuah meteorit meledak saat memasuki atmosfer Chicora, Pennsylvania pada 24 Juni 1938. Berdasar besarnya ledakan, ilmuwan memperkirakan massa awal batu ini mencapai 450 ton. Namun, hanya sebagian kecil meteorit ini yang ditemukan.
Beberapa laporan menyebutkan, seekor sapi kejatuhan batu ini dan terluka parah namun kabar lainnya menyebutkan, batu ini berhasil membunuh hewan malang itu.
Ledakan Tunguska
Hantaman terbesar dan termisterius dalam sejarah terjadi di langit Podkamennaya Tunguska River, Rusia, pada pagi 30 Juni 1908. Ledakan ini seribu kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan AS ke Hiroshima selama Perang Dunia II.
Ledakan ini diyakini berasal dari tabrakan meteorid raksasa atau komet di atmosfer, 5-10 km di atas permukaan Bumi. Gelombang kejut ledakan ini menghancurkan 80 juta pohon di lahan seluas 2.150 hektar persegi serta membuat pingsan orang beberapa kilometer dari lokasi.
Selama beberapa bulan setelah kejadian, Smithsonia Astrophysical Observatory di AS meneliti penurunan transparansi atmosfer akibat debu ledakan. Skala kejadian Tunguska memicu banyak imajinasi orang.
Beberapa orang berhipotesis, ledakan terjadi akibat tabrakan pesawat alien. Lainnya mengatakan, hal ini terjadi saat lubang hitam melewati Bumi. Selain itu, ada pula orang yang menganggap hal ini terjadi karena sejumlah antimateri dari luar angkasa menbrak materi di atmosfer. [mdr] 

No comments:

Post a Comment