Thursday 16 June 2016

Hotel Indonesia Berbintang 5 yang Pertama Kali di Asia Tenggara

Hotel Indonesia Berbintang 5 yang Pertama Kali di Asia Tenggara
Hotel Indonesia sendiri adalah sebuah hotel di Jakarta berbintang 5 yang pertama kali didirikan di Indonesia untuk menyambut Asian Games ke-empat yang digelar di Jakarta.

Hotel ini pertama kali diresmikan oleh presiden pertama Indonesia, yaitu Ir. Soekarno pada tahun 1962 berpapasan dengan pembukaan Asian Games ke-empat.

Hotel Indonesia juga telah dijadikan warisan budaya oleh pemerintah DKI dan sempat mengalami pemugaran dan peralihan pengurusan.

Di depan Hotel Indonesia Kempinski, terdapat bundaran HI yang terkenal membuat nuansa indah saat di malam hari ketika menginap di Hotel Indonesia.

Pelayanan yang memuaskan untuk para tamu yang berkunjung adalah hal utama yang di prioritaskan saat di sini.

Oleh karena itu di Hotel Indonesia disediakan banyak sekali fasilitas yang disediakan saat tamu berkunjung, seperti fasilitas ruang bisnis dan rapat bagi tamu yang
punya agenda untuk bertemu dengan rekan kerja yang ditunjang dengan berbagai fasilitas yang lengkap.

Di sini juga tersedia fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan para tamu serta spa yang bisa digunakan setelah melakukan olahraga di gym.

Untuk kemudahan mobilitas setiap pengunjung, disediakan juga wi-fi gratis di seluruh area hotel dengan kecepatan yang tinggi.

Maka tak salah jika Hotel Indonesia merupakan hotel bintang 5 di Jakarta yang terbaik, meskipun dengan harga yang fantastis tentunya sesuai dengan kualitas pelayanan yang diberikan.

Wednesday 15 June 2016

Video Keledai yang menangisi temannya yang akan menuju kematian

Video Keledai yang menangisi temannya yang akan menuju kematian
Video ini adalah video dari seekor keledai yang menangisi temannya yang akan menuju kematian. Keledai ini tidak terima bahwa temannya sudah mati. Video ini benar-benar membuat emosi kita menjadi sangat sedih.

Satu pesan dari video ini, binatang juga memiliki rasa emosi. Memiliki rasa sayang terhadapat sesama jenisnya. Mereka juga akan menangis/sedih jika kehilangan temannya. Tolong, jangan pernah siksa lagi binatang yang ada didekatmu.



Video Seorang Remaja yang Meninggal Akibat Kesetrum Oleh Kabel HandPhone Miliknya Sendiri yang Hubungkan di Komputer

Seorang Remaja yang Meninggal Akibat Kesetrum Oleh Kabel HandPhone Miliknya Sendiri yang Hubungkan di Komputer
Usia setiap manusia tidak ada yang bisa memprediksi, kapanpun dan dimanapun bahkan di saat-saat yang tak terduga pun ajal bisa saja datang menjemput.

Seperti yang dialami seorang remaja asal China ini. Remaja yang diketahui bernama Xiong Xuan itu meninggal seketika setelah kesetrum saat memegang handphone yang terhubung ke komputer dengan kabelnya.

Menurut pengakuan dari Chutian Metropolis Daily, saat itu saudara kandung Xiong duduk disebelah dirinya ketika kejadian itu terjadi. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa Xiong berkata dirinya akan mengambil beberapa makanan dan mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya.

"Ketika ia mencoba melepaskan kabelnya dari komputer, ia kaget dan berteriak. Lalu ia menyentuhnya lagi dan kemudian kakinya menghantam pipa baja yang berada dibawah meja", ujar saudaranya.

Dia hanya bisa melihat saudaranya yang lemas dan mulutnya mengeluarkan busa.

Nah, pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan selalu menggunakan charge original, juga tidak menggunakan handphone saat sedang dalam kegiatan pengisian baterai. Berbahaya! Bijak dalam menggunakan sebuah produk 😊


Monday 13 June 2016

Video Ibu yang Meninggal dalam Ke'adaan Sholat Tarawih

Video Ibu yang Meninggal dalam Ke'adaan Sholat Tarawih

Innalillahi wainnaillaihi roji'un😢😢
Ibu ini meninggal dlm ke'adaan sholat tarawih😢😢
Semoga khusnul khotimah😢😢
Amiinn ..


Sejarah dan Cerita penciptaan Angklung budaya asli Nusantara

Sejarah dan Cerita penciptaan Angklung budaya asli Nusantara
Bandung, yang berada di tanah parahyangan erat kaitannya dengan kesenian tradisi sunda dimana terdapat bermacam-macam alat kesenian yang diwariskan salah satu diantaranya alat kesenian tradisi sunda yang dinamakan sebagai angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.

Dalam rumpun kesenian yang menggunakan alat musik dari bambu dikenal jenis kesenian yang disebut angklung dan calung, dimana calung dikenal sebagai alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

Sejarah Angklung

Sejarah Angklung



Sejak kapan angklung muncul masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun, ada angklung tertua yang usianya sudah mencapai 400 tahun. Angklung tersebut merupakan Angklung Gubrag yang dibuat di Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Di Serang, angklung jenis ini dianggap sebagai alat musik sakral yang digunakan saat mengiringi mantera pengobatan orang sakit atau menolak wabah penyakit.

Angklung memang dikenal berasal dari Jawa Barat. Namun, di beberapa daerah di Indonesia juga ditemukan alat musik tradisional tersebut. Di Bali, angklung digunakan pada saat ritual Ngaben. Di Madura, angklung digunakan sebagai alat musik pengiring arak-arakan. Sementara di Kalimantan Selatan angklung digunakan sebagai pengiring pertunjukan Kuda Gepang. Sejarah mencatat bahwa di Kalimantan Barat juga terdapat angklung, tapi menurut beberapa tokoh kebudayaan, angklung tersebut tidak ada lagi.

Pada 1938, Daeng Soetigna menciptakan angklung yang didasarkan pada suara diatonik. Selain sebagai pengiring mantera, awalnya, angklung digunakan untuk upacara-upacara tertentu, seperti upacara menanam padi. Namun, seiring dengan berkembangnya alat musik ini, angklung digunakan dalam pertunjukan kesenian tradisional yang sifatnya menghibur.

Pada masa penjajahan Belanda, angklung menjadi alat musik yang membangkitkan semangat nasionalisme penduduk pribumi. Karena itu, pemerintah Belanda melarang permainan angklung, kecuali jika dimainkan oleh anak-anak dan pengemis karena dianggap tidak memberikan pengaruh apa pun.

Setelah mengalami pasang surut, Daeng Soetigna berhasil menaikkan derajat alat musik angklung. Bahkan, angklung diakui oleh seorang musikus besar asal Australia Igor Hmel Nitsky pada 1955. Angklung dengan suara diatonis yang diciptakan oleh Daeng membuat angklung turut diakui pemerintah sebagai alat pendidikan musik.

Sepeninggal Daeng Soetigna, angklung dikembangkan lagi berdasarkan suara musik Sunda, yaitu salendro, pelog, dan madenda. Orang berjasa yang mengembangkannya adalah Udjo Ngalagena. Udjo yang merupakan salah seorang murid Daeng Soetigna ini mengembangkan alat musik angklung pada 1966.

Sebagai wujud mempertahankan kesenian angklung, Udjo atau biasa dikenal Mang Udjo membangun pusat pembuatan dan pengembangan angklung. Tempat tersebut diberi nama “Saung Angklung Mang Udjo”. Lokasinya berada di Padasuka, Cicaheum, Bandung. Di tempat ini, seringkali diadakan pertunjukan kesenian angklung. Pengunjung yang hadir dapat ikut serta mencoba belajar memainkan alat musik tersebut.

Rekor Dunia Angklung
2011-07-11

Indonesia berhasil menggalang pembuatan rekor dunia “Guinness World Records” permainan angklung dengan peserta multibangsa terbanyak setelah lebih dari 5.000 orang mampu memainkan lagu “We Are the World” di Washington DC, Amerika Serikat.