Wednesday 17 September 2014

Mustika Ular Suku Dayak Yang Sangat Fenomenal Di Dunia

Mustika Ular Suku Dayak Yang Sangat Fenomenal Di Dunia

Suku Dayak Benuag dan Tunjung meyakini betapa mereka berasal dari leluhur yang dikenal dengan sebutan Tamerikukng â?? karena keturunannya melakukan suatu kesalahan, akhirnya, mereka pun berubah ujud dan tersebar di beberapa tempat di seantero Pulau Borneo. Dan mereka inilah yang sering disebut sebagai â??Rohâ?? atau makhluk halus yang memiliki tugas serta fungsi masing-masing dan mukim di seluruh alam, seperti di langit, bumi, air dan sebagainya.



Meskipun hidup di alam yang tak kasat mata, namun, mereka memiliki kebutuhan yang sebagian besar sama dengan yang dibutuhkan manusia pada umumnya. Dalam kepercayaan lama inilah, sejatinya, hubungan dua alam yang bersanding dan hanya terpisahkan oleh kabut misteri terjalin dengan erat â?? dan keadaan itu hanya terasakan oleh manusia yang masih alami, atau manusia yang masih memanusiakan manusia dan masih menghargai alam semesta. Dan tak dapat dipungkiri, pengejawantahan dari sikap menghargai itulah yang dapat membuka tabir dimensi misteri tersebut yang oleh sebagian besar masyarakat Dayak diyakini sebagai Dunia Ilmu Magis.



Namun masyarakat Dayak meyakini bahwa, wujud ketaatan dan kesetiaan mereka terhadap â??rohâ?? akan mendapatkan berkah dan imbalan dalam berbagai bentuk. Sebaliknya, ketidaktaatan akan membawa mereka ke jurang kehancuran. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk bisa berkomunikasi dengan â??roh-rohâ?? tersebut lewat cara-cara yang seringkali tidak bisa diterima dengan akal sehat.

Sementara menurut pakar kebudayaan Tanah Borneo, Dalmasius Madrah T, pada dasarnya, ilmu magis dibagi menjadi dua bagian; Yakni; Ilmu Magis Panas; ilmu yang dipakai atau dapat mencelakakan orang yang disukai. Contoh dari ilmu ini adalah rasutn dan bongkaaq eqaau yang sangat mematikan. Sedang yang tidak membahayakan namun digolongkan dalam ilmu magis panas adalah ilmu kebal. Sementara, Ilmu Magis Dingin; ilmu yang berfungsi untuk mengantisipasi, menangkal, dan mengobati ilmu magis yang dipasang atau dikirim oleh pihak lawan. Bahkan, bisa juga digunakan untuk pengobatan penyakit medis.

Pada umumnya, bagi mereka yang berniat untuk mendapatkan ilmu seperti di atas, maka, ia harus mencari sumber (guru-pen) yang tepat atau yang sesuai dengan keinginannya. Yang paling menarik adalah, walau berbagai kajian ilmiah telah dilakukan dan banyak bukti nyata di dalam hidup dan kehidupan sehari-hari, tetapi, konsep magis yang memang sulit untuk diterima dengan akal sehat itu tetap saja tak bisa terungkap dengan sejelas-jelasnya.

Akan tetapi, selain dari mencari sumber (guru), ada pula yang ingin mendapatkan ilmu magis dengan cara â??betapaâ?? (bertapa) sebagaimana yang dilakukan oleh leluhur Bung Dani-i-Dani yang mendapatkan warisan berupa batu berbentuk mirip telur yang terlilit oleh seekor ular. Dan sampai sekarang mereka meyakini, inilah yang disebut sebagai mustika ular.

Berawal, ketika itu daerah Tumbang Samba terserang oleh wabah penyakit yang mematikan. Tak ada yang mereka bisa lakukan di desa yang demikian terpencil itu kecuali hanya berharap dan berdoa â?? keadaan inilah yang membuat kakek Bung Dani bertekad untuk betapa (bertapa) di Sungai Kahayan untuk mendapatkan pencerahan guna mengatasi penyakit yang kian hari kian merajalela itu.

Kemudian pada saat itu juga, sang kakek pun berendam di Sungai Kahayan. Waktu terus berlalu hingga suatu hari, ia ia ditemui oleh penguasa Sungai Kahayan yang mengaku bernama Datu Amin Kelaru. Dan dari pertemuan dua makhluk yang berbeda alam itulah, ia pun mendapatkan sebuah batu mirip telur yang dililit oleh seekor ular. Singkat kata, dengan daya magis batu tersebut, akhirnya, sang kakek pun berhasil menyembuhkan masyarakat di desanya yang terkena penyakit aneh tersebut.

Meskipun mustika ular itu didapat dengan jalan betapa (bertapa), akan tetapi, benda yang oleh suku dayak diyakini memiliki kekuatan atau kesaktian itu pada waktu-waktu tertentu biasa meminta imbalan berupa makanan dan minuman sebagaimana yang kita kenal dengan sebutan sesaji (boso jowo sesajen).

Bisa dipastikan, silang pendapat akan hal tersebut di atas selalu terjadi di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi, masyarakat suku Dayak melakukan hal tersebut sebagai (meminjam istilah Khanjeng Joko) â??tali asihâ?? antara sesama makhluk ciptaan Tuhan. Namun sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, justru hal tersebut kadang berkebalikan. Seharusnya manusia yang diciptakan lebih sempurna ketimbang makhluk lain diptaanNya itu memberi â??sesajiâ?? sebagai sedekah bagi mahkluk yang lebi rendah â?? bukan sebaliknya.

Kemudian setelah sang kakek meninggalkan dunia nan fana ini, akhirnya, mustika ular tersebut diwariskan kepada cucunya, Bung Dani-i-Dani. Pemuda inilah yang akhirnya menjadi penerus sang kakek dalam memberikan pelayanan pengobatan baik medis maupun non medis di daerahnya. Tumbang Samba.

Hingga saat ini, tiap malam Jumat, Bung Dani-i-Dani selalu memberikan sesaji berupa bunga 3 atau 7 macam â?? dan salah satu di antaranya harus bunga melati, serta kopi manis dan kopi pahit masing-masing segelas, sementara, mustika ular itu diletakan di sebuah piring yang sebelumnya telah ditaburi dengan segenggam beras.

Dan kini, ditangan Dani-i-Dani, mustika ular yang berdaya gaib tinggi itu berhasil dioptimalkan untuk berbagai hal. Selain pengobatan, mustika ular ini berhasil juga mendongkrak nilai guna dalam hal ekonomi. Di antaranya, penglarisan dagang, memperlancar usaha dan keperluan pagar gaib yang dikenal dengan sebutan kamaat (penjaga gaib yang setia). Yang terakhir ini memang dapat diperoleh dengan cara nemaai (diperoleh dengan pembayaran dan tata cara tertentu).

Jadi singkat cerita, untuk membeli kamaat bukanlah suatu pekerjaan yang mudah â?? karena diperlukan kesungguhan, selain harus berhasil meyakinkan si pemilik kamaat agar mau berbagi. Pada dasarnya, kamaat bukan barang dagangan, hanya saja, bagi yang serius ingin mendapatkannya harus mau berbagi.

Nah demikian sekelumit legenda, tetapi ini benar-benar nyata, dan sampai tulisan ini diturunkan masih bisa ditemui di Desa Tumbang Samba. Seandainya kamu ingin membuktikannya, sebaiknya jangan ragu untuk mengunjungi lokasi tersebut.

sumber

Keajaiban Alam di Gunung Punk Hazard

Keajaiban Alam di Gunung Punk Hazard

Salah satu keajaiban alam. Gunung ini namanya Punk Hazard... sebuah gunung dengan suhu yang sangat berbeda... sisi satunya sangat dingin dan sisi lainnya sangat panas, yah begitulah salju dan es yang bersatu

Tuesday 16 September 2014

Inilah Jawaban Mengapa Ngengat Doyan Makan Pakaian

Mengapa Ngengat Doyan Makan Pakaian

Pernahkah kalian mendapati pakaian yang tersimpan di lemari tiba-tiba menjadi berlubang-lubang? Bisa jadi itu adalah ulah ngengat. Mengapa ngengat doyan memakan pakaian-pakaian kita? Kalau penasaran, yuk simak penjelasannya.

Ngengat yang memakan pakaian bukanlah ngengat dewasa. Ngengat pakaian (Tineola bisselliella) hanya memiliki mulut pada waktu berbentuk larva atau ulat yang biasanya hanya berlangsung dari umur dua minggu hingga satu bulan.

Mula-mula, ngengat betina akan menempatkan sejumlah telur yang telah dibuahi ke pakaian yang ia anggap tepat untuk keturunannya nanti. Pakaian seperti apakah yang ia anggap tepat? Pakaian yang terbuat dari sutra, wol, atau bahan-bahan yang mengandung keratin.

Jumlah telur yang diletakkan disana berkisar antara 50 hingga 1000 butir. Wow, banyak juga ya. Setelah telur-telur itu menetas, maka larva-larva ngengat itu akan mulai menggerogoti pakaian.



Telur ngengat sengaja diletakkan pada pakaian yang terbuat dari serat hewan, sutra, wol, kasmir, bulu, atau bahan-bahan lain yang mengandung keratin.

Keratin tersusun dari protein struktural berserat yang juga dapat ditemukan pada rambut dan kulit. Oleh karena itu, kadang-kadang ngengat juga akan memakan kulit, bulu, atau gulungan rambut manusia dan hewan.

Larva ngengat tidak menyukai kain sintetis dan katun karena kain sintetis dan katun tidak mengandung keratin. Karenanya, biasanya pakaian kita yang terbuat dari kedua bahan itu aman dari serangan ngengat, kecuali jika kedua bahan itu mengandung campuran serat hewan.

Larva ngengat pakaian berbeda dengan ngengat lain, mereka membenci sesuatu yang terang dan lebih suka bersembunyi di dalam lemari tempat mereka diam-diam menyimpan larva mereka pada pakaian yang cocok.


Tahukah kamu, bagaimana cara mengusir ngengat pakaian dari lemari kita? Tentu saja dengan memasang lampu di dalam lemari.

sumber

Apa Pemilik Golongan Darah AB Cenderung Pelupa?

Pemilik Golongan Darah AB Cenderung Pelupa
Hasil sebuah studi mengenai golongan darah menunjukkan kesimpulan yang mencengangkan, yaitu mengenai pemilik golongan darah AB yang dikatakan cenderung pelupa. Memang tak semua pemilik golongan darah tersebut pelupa, namun kecenderungan untuk mengalaminya jauh lebih besar.

Dilansir oleh laman Dailymail, Dr Mary Cushman dari University of Vermont College of Medicine menerangkan alasan ilmiah dari kesimpulannya tersebut. Golongan darah AB disebutkannya mempunyai faktor VIII yang jauh lebih tinggi dibanding golongan darah lainnya.

Faktor VIII adalah sejenis protein yang dimiliki atau terkandung dalam darah, sebagai petugas yang membantu dalam proses pembekuan darah. Makin tinggi jenis protein faktor VIII dalam darah, maka resiko untuk seseorang mengalami demensia serta penurunan tingkat kognitif alias mudah lupa, menjadi makin besar.

Karena itu darah AB dikatakannya beresiko lebih tinggi untuk mengalami kehilangan memori masalah ingatan yang berkurang, apabila dibandingkan dengan golongan darah lain.

“Orang dengan golongan darah AB memiliki tingkat faktor VIII yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis golongan darah lainnya,” kata dia.
Selain mengungkap fakta mengenai kecenderungan menjadi pelupa oleh darah AB, studi tersebut juga menemukan bahwa darah O adalah golongan yang resiko menderita penyakit jantungnya jauh lebih kecil ketimbang golongan darah lain. Darah O juga resiko mengalami demensianya lebih kecil. Percaya atau tidak, itu terserah Anda.

sumber